- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Pemerintah melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung meminta masyarakat, khususnya masyarakat Jakarta, beraktivitas normal saat unjuk rasa besar, yang direncanakan berlangsung Jumat, 4 November 2016. Menurut Pram, pemerintah, baik pusat maupun daerah, telah menyiapkan langkah antisipasi menghadapi unjuk rasa yang dikabarkan akan diikuti puluhan ribu orang.
Langkah antisipasi itu salah satunya memastikan kesiapan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI sebagai tenaga pengamanan. Dengan demikian, melihat profesionalitas dua lembaga, Pram mengatakan pemerintah bisa memastikan unjuk rasa berlangsung dengan kondusif.
"Pokoknya besok (Jumat) beraktivitas normal, enjoy-enjoy saja. Yang Jumatan, Jumatan. Yang beraktivitas, beraktivitas biasa," ujar Pram di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 2 November 2016.
Pram, sekaligus mengimbau pengunjuk rasa supaya tertib. Menurutnya, pemerintah tidak akan menghalangi warga menyampaikan aspirasi. Unjuk rasa adalah hak setiap warga negara.
"(Unjuk rasa) tidak mengganggu ketertiban umum, supaya masyarakat bisa beraktivitas secara normal," ujar Pram.
Sebagai informasi, kelompok yang menyatakan mewakili umat Islam Indonesia akan melakukan unjuk rasa Jumat lusa. Mereka menuntut keseriusan pemerintah menindaklanjuti laporan kepada kepolisian terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, sapaan akrab Basuki, dilaporkan sejumlah kalangan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian RI terkait ucapannya yang menyinggung ayat 51 surat Al Maidah, surat dalam kitab suci umat Islam, Al Quran.