Jokowi Harap World Peace Forum Bisa Promosikan Perdamaian

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Biro Pers Kepresidenan

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka World Peace Forum (WPF) ke-6 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 1 November 2016. Forum yang mengambil tema penanggulangan kekerasan ekstrem itu diikuti oleh 52 negara.

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus

Pada sambutannya, Presiden Jokowi mengungkapkan di hadapan sejumlah tamu undangan bahwa lndonesia adalah negara yang beragam, terdiri dari ratusan suku bangsa. Namun meski beragam, negara lndonesia dapat tetap bersatu karena memiliki Pancasila sebagai ideologi dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pegangan.

Bahkan semangat itu disebut Presiden Jokowi berhasil menangkal aksi terorisme di lndonesia, seperti aksi teror bom Bali dan bom Thamrin. "Semangat kesatuan gotong royong berhasil mengatasi teror dan gagal lumpuhkan kami," kata Presiden Jokowi.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Terorisme di lndonesia, ujar Jokowi, muncul akibat hasil ekstremisme. Dia menyebut berdasarkan pengalaman, ekstremisme itu timbul lantaran disebabkan berbagai hal, termasuk ketidakadilan.

Presiden Jokowi pun berharap forum kali ini dapat menghasilkan dialog produktif untuk memperkuat upaya dalam perdamaian dunia. Terlebih, forum ini diikuti oleh sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang.

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

"Saya harap kegigihan WPF dalam promosikan kedamaian inspirasikan banyak orang melawan provokasi, mengatakan kami tidak takut ancaman dan aksi teror, dengan katakan kami ingin perdamaian," ujar Presiden Jokowi.

Sementara Ketua Centre of Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Din Syamsuddin selaku penyelenggara forum menilai gelaran kali ini mengambil tema yang sesuai dengan keadaan saat ini.

Menurut Din, saat ini dunia sedang dalam ancaman peradaban dengan merajalelanya kekerasan yang bersifat ekstrem. "Baik yang mengatasnamakan agama maupun politik," kata Din.

Dia pun menyebut dengan adanya forum ini akan membuat masyarakat dunia akan turut terlibat dalam menciptakan perdamaian. "Kami ingin kebersamaan masyarakat dunia dalam tanggung jawab bersama," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya