Kasus Korupsi Hibah, Pimpinan Bawaslu Jatim Dituntut Penjara

Sidang tiga terdakwa tiga Komisioner Bawaslu Jatim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 1 November 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur menuntut tiga pimpinan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur dengan pidana penjara dengan masa hukuman berbeda. Oleh jaksa, ketiga terdakwa dinilai terbukti melakukan korupsi hibah Bawaslu Jatim.

Sahat Tua Divonis 9 Tahun Bui di Kasus Suap Dana Hibah DPRD Jatim, Hak Politik Dicabut

Tiga terdakwa itu adalah Ketua Bawaslu Jatim, Sufyanto, dan dua komisioner Sri Sugeng Pudjiatmiko dan Andreas Pardede. "Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi dana hibah Bawaslu Jatim saat Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada tahun 2013," kata Jaksa Agung Pribadi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya, Selasa, 1 November 2016.

Ketiga terdakwa, kata Agung, dinilai melanggar Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tapi masa hukuman yang diancamkan kepada para terdakwa berbeda. Untuk Sufyanto, jaksa menuntut penjara selama satu tahun enam bulan, sementara Sri Sugeng Pudjiatmiko dan Andreas Pardede dituntut masing-masing tiga tahun enam bulan bui. 

Anggota DPRD Tanggamus dari PDIP Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah Budidaya Lebah Madu

Penasihat hukum terdakwa, Suryono Pane, mengaku keberatan dengan tuntutan jaksa. Fakta persidangan, katanya, jelas membuktikan bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakukan kliennya pada penggunaan dana hibah di Bawaslu Jatim.

Suryono menyebutkan contoh bukti yang dipegang jaksa terkait hasil penghitungan kerugian negara perkara itu, yang dijadikan dasar oleh penyidik Polda Jatim menetapkan kliennya sebagai pesakitan. Menurutnya, laporan ahli BPKP soal hitungan kerugian negara itu palsu. "Kami akan sampaikan itu di pledoi nanti," katanya kepada VIVA.co.id.

KPK Ungkap 2 Nama Eks Pegawai DJP yang Jadi Konsultan Pajak Rafael Alun

Tiga komisioner Bawaslu Jatim jadi pesakitan karena didakwa melakukan dugaan korupsi hibah dari Pemprov Jatim untuk pengawasan Pemilihan Gubernur Jatim pada 2013 lalu. Termasuk ketiganya, total sepuluh orang diadili dalam perkara itu. Gara-gara perbuatan mereka, negara dirugikan total Rp5,6 miliar.

(ren)

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri

KPK Akan Sampaikan Kondisi Pemberantasan Korupsi ke Para Capres-cawapres

Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, akan mengundang ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yang ikut dalam Pilpres 2024. Hal ini yang akan dipaparkan KPK

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2024