Kerusuhan di Manokwari Dipicu Masalah Nasi Bungkus

Ilustrasi garis polisi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kota Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat, dilanda kerusuhan pada Rabu malam, 26 Oktober malam. Akibatnya, seorang warga tewas dan belasan lainnya luka-luka. Buntutnya, aktivitas warga Kota Manokwari lumpuh sejak pagi hingga Kamis sore, 27 Oktober 2016.

Gara-gara Bicara Kasar, Komandan TNI Dibacok Anggotanya Usai Apel Pagi

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Royke Lumowa mengatakan, bentrok di Manokwari dipicu adanya aksi penikaman terhadap salah seorang warga, yang menimbulkan kemarahan warga lain.

"Ada warga Manokwari yakni Vijay Pau-paus yang ditikam, lalu menyulut kemarahan warga lain, sehingga terjadi aksi pemblokadean jalan-jalan utama," ujar Kapolda saat dihubungi via telepon selulernya.
 
Aksi blokade jalan disertai dengan aksi pembakaran terhadap lima sepeda motor patroli serta perusakan pos polisi yang masih dalam proses pembangunan di depan Pasar Sanggeng, Manokwari. Belakangan diketahui, bahwa imbas dari kerusuhan tersebut ada warga yang tertembak. "Masih diidentifikasi berapa korban dalam insiden itu," paparnya.

Viral Polisi Dikejar-Kejar Pakai Panah, Netizen: Seperti Film Warkop DKI

Mengenai kronologis penikaman yang dialami Vijay, Royke menerangkan, kejadian bermula saat Vijay dan beberapa rekannya belum bisa membayar nasi bungkus yang dibelinya. Lalu dikejar oleh warga dan ditikam.  

"Dia (Vijay) ditikam di bagian belakang dan tidak mengenai organ dalamnya, tadi malam saya sudah menemuinya di rumah sakit, dia bisa komunikasi," kata mantan Dirlantas Polda Metro Jaya ini.

Di Manokwari, Raja Antoni Serukan Pemilu Damai dan Tegak Lurus pada Jokowi

Warga yang mengetahui korban ditikam kemudian beraksi. Mereka memblokade jalan dan membakar motor. Polisi yang berusaha untuk menenangkan keributan justru diserang warga. Aksi tembak-menembak antara warga dan aparat kepolisian pun tak terelakkan. Dari dua orang yang terkena tembak, satu orang di antaranya tewas,

"Korban meninggal atas nama Onisimus Rumayon, Tapi saya yakin, bahwa beliau meninggal bukan karena tembakan," ujar Kapolda. Oleh karena itu, Kapolda menyarankan agar korban tewas diautopsi, sehingga penyebab kematiannya bisa dipastikan.

Hingga saat ini kondisi keamanan di wilayah Sanggeng Manokwari belum kondusif. Beberapa ruas jalan, seperti Jalan. Yos Sudarso, Jalan Percetakan Negara, dan Jalan Pahlawan belum normal, termasuk aktivitas di Pasar Sanggeng dan perbankan di sekitar lokasi tersebut.

Aparat kepolisian dibantu TNI terlihat masih berjaga-jaga memantau situasi, serta mengantisipasi agar tidak terjadi bentrok susulan antar warga. Sedangkan jenazah Onisimus masih berada di Rumah Sakit Azhar Zahir TNI Angkatan Laut Manokwari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya