1.500 Rumah di Gorontalo Terendam Banjir

Banjir
Sumber :
  • Antara/Seno S

VIVA.co.id – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Gorontalo pada Selasa malam menyebabkan sungai-sungai meluap dan banjir. Empat sungai di antaranya Sungai Boyonga, Sungai Marisa, Sungai Meloopu, dan Sungai Bulota meluap bersamaan sehingga banjir disertai arus deras melanda empat kecamatan.

Bencana Banjir di Aceh Singkil, Ribuan Rumah di 16 Desa Terendam

Empat kecamatan yang diterjang banjir di Kabupaten Gorontalo adalah Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Pulubala, dan Tolonguhula. Sebanyak 1.500 rumah terendam banjir setinggi 50-100 centimeter. Warga mengungsi ke Gedung Kasmas dekat Kantor Bupati.

Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Gorontalo, sebanyak 94 KK di Kecamatan Tolongohula mengungsi dan sebagian besar sawah rusak.

Viral Video Banjir Parah Menerjang Seoul Korsel yang Memadamkan Listrik di 4.000 Rumah

Beberapa tempat terjadi longsor. Beberapa fasilitas umum dan infrastruktur terendam banjir seperti rumah sakit umum daerah, puskesmas, kantor dan lainnya. Jalan dan jembatan juga mengalami kerusakan.

"BPBD Kabupaten Gorontalo bersama TNI, Polri dan Dinas terkait sudah ke lokasi kejadian untuk  melakukan evakuasi, pendataan, mendirikan dapur umum dan memberikan bantuan logistik berupa makanan siap saji," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya, Rabu, 26 Oktober 2016.

KBRI Pastikan Tak Ada WNI jadi Korban Bencana di Korea Selatan

Sutopo menegaskan Bupati Gorontalo sudah menetapkan status tanggap darurat sejak tadi malam 25 Oktober 2016. Adapun kebutuhan mendesak bagi para pengungsi adalah tikar, matras, selimut dan permakanan. "Pendataan masih dilakukan," ujarnya.

Menurut Sutopo, wilayah di Sulawesi umumnya rawan banjir bandang karena kondisi topografi yang perbukitan dan pegunungan dengan dataran yang pendek. Kondisi morfologinya menyebabkan mudah terjadi banjir bandang dan longsor saat terjadi hujan.

Hal ini diperparah dengan terbatasnya kawasan resapan air, perubahan penggunaan lahan dari hutan ke pertanian dan permukiman. "Degradasi lingkungan telah menyebabkan sungai dangkal dan sempit sehingga makin rentan terjadi banjir," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya