- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu menggelar rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota pada Selasa, 25 Oktober 2016.
Ada empat pasangan calon yang mengikuti Pilkada Kota Batu, yaitu Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso (diusung PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PKS), Abdul Majid-Kasmuri Idris (calon perseorangan alias independen), Hairuddin-Hendra Angga (diusung PKB dan Demokrat), dan Rudi-Sujono (diusung PAN, Partai Nasdem dan Partai Hanura).
Pasangan Rudi-Sujono mendapatkan nomor urut 1, Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso nomor 2, Hairuddin-Hendra Angga nomor 3, dan Abdul Majid-Kasmuri Idris nomor 4.
"Allhamdulilah, kita dapat nomor satu. Insya Allah, yang dicari, kan, nomor satu, pemimpin itu nomor satu. Semoga ini merupakan lambang kesuksesan kami," ujar Rudi.
Dewanti adalah istri Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, yang kini mencalonkan ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Sedangkan pasangannya, Punjul Santoso, merupakan Wakil Wali Kota Batu yang masih menjabat.
"Saat ini Kota Batu sudah baik. Setelah penetapan nomor urut ini kami akan melihat langsung ke masyarakat Kota Batu. Allhamdulilah, nomor urut dua adalah doa kami, keinginan kami," kata Dewanti.
Hairuddin menyebut angka tiga menggambarkan lafal Allah dalam abjad Arab. Selain itu, nomor urut tiga diartikannya sebagai sandang, pangan, dan bejo dalam bahasa Jawa. "Nomor tiga artinya bejo; sebagai keberuntungan," katanya.
Abdul Majid menganggap nomor empat sebuah gambaran sifat nabi, yakni sidik (jujur), amanat (bertanggung jawab), fatanah (pintar; cerdik), tablig (menyiarkan ajaran agama). "Dengan landasan kuat seperti itulah keinginan kita untuk membangun masyarakat Batu yang lebih baik lagi," ujarnya.
Setelah penetapan dan pengambilan nomor urut, para pasanangan calon memasuki masa kampanye mulai 28 Oktober 2016 sampai 11 Januari 2017. Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu digelar pada 15 Februari 2017. Pilkada Kota Batu adalah satu-satunya pemilihan kepala daerah di Jawa Timur.
