Pemutilasi dan Pembakar Anggota TNI Ini Kesal Ditagih Utang

Pelaku mutilasi dan pembunuhan terhadap anggota TNI di Sumatera Selatan saat menjalani pemeriksaan di lokasi tempat kejadian perkara, Minggu (23/10/2016)
Sumber :
  • VIVA/Adjie YK Putra

VIVA.co.id – Kepolisian Resor Prabumulih berhasil meringkus seorang pria terduga pemutilasi seorang anggota TNI yang bertugas di Kesdam II Sriwijaya, Sumatera Selatan.

Tabungan Bisa Terkikis Inflasi, Ini Bisa Jadi Salah Satu Opsi Simpanan

Pelaku yang diketahui bernama Wawan, merupakan warga Desa Teluk Jaya Kabupaten Muara Enim dan telah mengakui memutilasi anggota TNI bernama Pelda Aceng lantaran sakit hati usai ditagih utang oleh korban pada dua pekan lalu.

"Saya kesal ditagih utang sebesar Rp4 juta. Total utang Rp6 juta, dan telah dibayar sebagian. Uang itu uang damai saya dengan korban," kata Wawan saat diperiksa Kepolisian, Minggu, 23 Oktober 2016.

Kisah Heroik Letjen TNI (Purn) Soegito, Rela Ditembak Demi Melucuti Senjata Musuh

Uang damai yang disebut Wawan, merupakan kesepakatan dirinya dengan Pelda Aceng saat ia masih bekerja di rumah makan milik korban. Namun saat itu Wawan tertangkap mencuri oleh Pelda Aceng.

Sehingga ia dipaksa oleh korban untuk membayar uang ganti rugi senilai Rp6 juta dan telah diselesaikan sebesar Rp2 juta.

KPU Nilai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Pemilu Hal Biasa dan Selalu Ada

Dari penelusuran di lokasi mutilasi di Desa Meranti Muara Enim, Kepolisian yang didampingi oleh anggota Batalyon Kavaleri V Serbu dan puluhan warga Minggu, 23 Oktober 2016.

Tim Inafis Kepolisian setempat menemukan sejumlah serpihan tulang yang diduga merupakan bagian tubuh milik anggota TNI Pelda Aceng di sejumlah titik. Tak cuma itu di kediaman Wawan, yang diakui Wawan tempat ia memutilasi korban juga ditemukan sejumlah percikan darah kering di dalam rumah.

Wawan pun mengakui jika ia melakukan perbuatan sadis itu diawali oleh adiknya bernama Edi. "Kami kalap, korban dipukul dengan kayu oleh Edi (Adik pelaku) hingga pingsan. Lalu dipotong jadi dua dan dimasukkan dalam karung lalu di bakar beberapa kali," kata Wawan.

Sayangnya, kejadian pembunuhan yang disertai mutilasi di pemukiman padat penduduk itu, ternyata tidak diketahui warga. Sejumlah warga mengaku saat kejadian itu, mayoritas warga sedang berada di kebun mereka.

Hanya saja ada salah seorang warga bernama Sardi mengakui jika sempat melihat korban, Pelda Aceng memang mendatangi kediaman Wawan pada hari Minggu 9 Oktober 2016.

"Sempat melihat pak Aceng ke rumah Wawan. Tapi kami tidak tahu persis bagaimana kelanjutannya. Karena harus ke kebun," kata Sardi.

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi Kepolisian setempat usai pemeriksaan di lokasi yang diduga menjadi tempat anggota TNI bernama Pelda Aceng dimutilasi. Pemeriksaan terhadap Wawan masih dilakukan secara intensif.

Ardhi Ardiansyah/Sumatera Selatan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya