Teror Tangerang, DPR: Aktifkan Tamu Wajib Lapor 1x24 Jam

Barang bukti dari tangan pelaku Sultan Azianza, pelaku penyerangan tiga polisi di Tangerang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA.co.id – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat berharap semua elemen bangsa dapat turut terlibat dalam upaya pemberantasan terorisme. Pernyataan ini terkait aksi penyerangan yang dilakukan terduga teroris terhadap anggota kepolisian di pos pantau lalu lintas Cikokol, Tangerang.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

"Pada dasarnya mencegah aksi terorisme menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa. Mulai dari masyarakat, aparat sampai dengan pemerintah pusat," kata anggota Komisi I DPR, Supiyadin, saat dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Jumat 21 Oktober 2016.

Dia menjelaskan, munculnya aksi terorisme akibat sikap kurang waspada dan kurang peka terhadap perkembangan dan dinamika di sekitar lingkungan. Pasalnya, pelaku teroris juga hidup di tengah masyarakat yang sebenarnya bisa dideteksi secara dini sepanjang adanya kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

"Saya kira kita tidak perlu mencari kinerja siapa yang lemah karena aksi terorisme itu sulit diduga. Apalagi yang bersifat perorangan seperti kasus di Tangerang," ungkap dia.

Menurutnya, selama ini masyarakat sudah punya sistem peringatan dini (early warning system) untuk antisipasi adanya bahaya, salah satunya program 'Tamu Wajib Lapor 1 x 24 jam'. Sayangnya, hal itu belum dilaksanakan dengan baik meski berdampak besar untuk mendeteksi kegiatan-kegiatan mencurigakan di tengah masyarakat.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

"Karena itu, ke depan kita semua perlu meningkatkan early warning system dalam rangka deteksi dini dan mencegah munculnya aksi terorisme," ujarnya.

Lebih jauh, dia tidak memungkiri jika Badan Intelijen Negara (BIN) tidak dapat bekerja sendiri dalam mengantisipasi aksi terorisme di Indonesia. Karenanya, ke depan, perlu peran serta seluruh elemen bangsa.

"Saya kira BIN sudah bekerja keras dalam hal deteksi dini namun BIN masih memerlukan tambahan anggaran untuk meningkatkan kinerjanya," katanya

Diketahui, pada Kamis pagi 20 Oktober 2016, seorang terduga teroris bernama Sultan Aziansyah melakukan aksi seorang diri dengan menyerang polisi yang bertugas di pos lalu lintas Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Tangerang Kota.

Sultan melakukan serangan dengan senjata tajam jenis golok dan melukai petugas. Tiga korban penusukannya adalah Kapolsek Tangerang Kota Kompol Effendi, Kanit Dalmas Restro Tangerang Kota Iptu Bambang Haryadi, dan anggota Satlantas Polsek Benteng Bripka Sukardi.

Pelaku Sultan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Polri akibat luka tembak yang dideritanya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya