Pidato Kenegaraan Presiden

SBY Beberkan Keberhasilan Pemerintahannya

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim sejumlah keberhasilan pemerintahan 2004-2009 dalam memeratakan pembangunan. SBY menyatakan, sepuluh tahun lalu, Indonesia adalah salah satu negara yang paling terpuruk ekonominya namun sekarang mampu menghadapi krisis dunia.

Kemampuan menghadapi krisis itu, kata SBY, dalam pidato kenegaraan yang disampaikan di Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jakarta, Rabu 19 Agustus 2009, berkat kemandirian ekonomi bangsa. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah menjalankan berbagai program pro-rakyat yang dirancang untuk berbagai tingkatan kemampuan masyarakat.

"Ada yang diibaratkan seperti "ikan" seperti BLT, Jamkesmas, BOS, PKH, beras bersubsidi, dan sebagainya, yang diperuntukkan bagi keluarga miskin dan hampir miskin di seluruh wilayah nusantara. Ada yang berupa "kail" seperti PNPM Mandiri yang memberdayakan masyarakat melalui pemberian dana sebesar maksimal Rp3 miliar per kecamatan per tahun, yang penggunaannya ditentukan oleh masyarakatnya sendiri di tingkat desa," kata SBY.

SBY mengaku telah melihat sendiri kemanfaatan PNPM Mandiri untuk membangun jalan dan irigasi desa, fasilitas
air bersih, budidaya lele secara bersama, pengembangan kripik pisang oleh kelompok ibu-ibu di desa, dan sebagainya.

Ada pula program pro-rakyat yang diibaratkan "perahu", seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang menyediakan akses
kredit tanpa agunan tambahan bagi masyarakat yang ingin berusaha. Dengan begitu, jika seorang pedagang bakso ingin memperoleh modal usaha, maka gerobak baksonya itulah yang menjadi agunan. Sampai Mei 2009, sektor perbankan telah mengucurkan KUR sejumlah Rp14,5 triliun yang disalurkan kepada lebih dari 2 juta debitur. "Ke depan, pemerintah akan terus mengembangkan KUR ini dengan jumlah dan jangkauan yang terus meningkat, serta dengan format yang lebih baik," ujarnya.

Kemajuan lain adalah peningkatan kualitas manusia Indonesia. Manusia Indonesia bukan sekedar obyek pembangunan, melainkan justru subyek pembangunan. "Kita bersyukur, angka harapan hidup manusia Indonesia terus meningkat dari usia 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,7 tahun pada tahun 2009. Tingkat kematian bayi juga menurun, dari 33,9 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 26,2 pada tahun 2009, sedangkan angka kematian ibu turun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003 menjadi 228 pada tahun 2007," ujar SBY.

Sementara itu tingkat buta huruf (penduduk usia 15 tahun ke atas) pada tahun 2008 telah menurun hingga 7,9% dibandingkan pada tahun 2004 yang 9,6%. Secara keseluruhan, indeks pembangunan manusia Indonesia meningkat dari 68,7 pada tahun 2004 menjadi  71,1 pada tahun 2008.

Gugat Cerai Teuku Ryan, Berapa Nominal Nafkah Anak yang Diajukan Ria Ricis?
Cawapres pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka mendatangi Prabowo dengan membawa koper, Selasa, 23 April 2024 malam

Malam-malam, Gibran Bawa Koper ke Rumah Prabowo di Kertanegara

Calon Wakil Presiden (cawapres) pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka menemui Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Selasa, 2

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024