Kapolri Beberkan Alasan Kepolisian Masih Jadi Sarang Pungli

Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sumber :
  • Anwar Sadat

VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengakui pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkungan Korps Bhayangkara masih ada. Menurutnya, ada beberapa penyebab pungli tumbuh subur di kepolisian.

Libur Panjang, Wisatawan Bisa Hubungi Kapolres Bogor Jika Kena Pungli Preman

"Bisa juga karena kekurangan biaya, belanja barang Polri kan hanya 20 persen, Polsek dan Polres memang kurang (biaya)," kata Tito Karnavian di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Oktober 2016.

Tentunya, Tito akan memberikan pemulihan bagi anggotanya yang melakukan pungli tersebut. Salah satunya dengan memberikan shock therapy (terapi kejutan).

Kick Off PPDB Jabar 2024, Bey Machmudin: Tak Ada "Titip Titipan"

"Shock therapy dulu secara bertahap, kalau kita langsung pidanakan semua itu nanti demoralisasi karena memang anggaran kurang," katanya.

Menurut Tito, sebenarnya Polri sudah melakukan penegakan hukum untuk berikan shock therapy seperti di Kementerian Perhubungan kemarin.

Aturan Tembakau RPP Kesehatan Dikritik, Aprindo: Rawan Pungli

"Itu masih banyak lagi yang lain. Kita bikin shock therapy setelah itu kita serahkan ke instansi yang bersangkutan untuk memperbaiki sambil kita monitor?," katanya.

Dengan demikian, kata Tito, mengingat masalah pungli merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo, maka dirinya akan memperbaiki di internal Polri dan juga di kementerian atau instansi lainnya.

"Polri yang memiliki kewenangan untuk melakukan upaya hukum itu, tentu saja selain pengungkapan ke luar kita juga berusaha memperbaiki yang di dalam," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya