- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA.co.id – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso mewaspadai perputaran uang hasil bisnis kejahatan narkoba yang disalahgunakan untuk pendanaan Pilkada serentak 2017. Ia mengajak masyarakat terus mengawasi peredaran uang dari hasil peredaran narkoba.
Guna mencegah hal itu, pria yang akrab disapa Buwas itu mengaku sudah berkoordinasi dengan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melakukan pengawasan sumber dana narkoba untuk kegiatan Pilkada.
"Ini di seluruh Indonesia sudah kita sampaikan," kata Buwas di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis 13 Oktober 2016.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga sudah menyerahkan daftar pelaku kejahatan narkoba beserta jaringannya, yang selama ini ditangani oleh BNN kepada PPATK untuk dilakukan penelusuran. Tak hanya hanya itu, BNN bersama PPATK juga akan terus mengawasi hal itu.
"Data-data ini, yang memperlihatkan (jaringan narkoba), kita sampaikan ke PPATK untuk melakukan penelusuran masalah ini," ucapnya.
Pengawasan ini perlu dilakukan, sebab kata Buwas, BNN sudah mengendus adanya dugaan kuat pendanaan Pilkada berasal dari hasil uang penjualan narkotika. "Ada indikasi pendanaan itu dilakukan dari hasil uang penjualan narkotika," ucapnya.
(mus)