Anak TK Penasaran Padepokan Dimas Kanjeng

Anak TK dari Pasuruan ditemani guru dan wali murid mengunjungi Padepokan Dimas Kanjeng di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis, 13 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Nama Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng (46 tahun) dan padepokannya, Padepokan Dimas Kanjeng, mendadak terkenal. Publik dibuat penasaran, seperti apa wujud padepokan Dimas Kanjeng yang konon pernah dinobatkan sebagai raja di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, itu.

Syarat Iran Tak Jadi Serang Israel, Kisah Penyamaran Intel Kopassus hingga Sopir Bus Positif Narkoba

Sejak Padepokan Dimas Kanjeng di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, digerebek ribuan polisi pada 22 September 2016, tempat itu mendadak jadi sorotan publik seluruh Indonesia. Desa itu jadi selayak objek wisata dadakan.

Anak TK Penasaran Padepokan Dimas Kanjeng

Viral Penipuan File APK Surat Panggilan Polisi, Begini Respons Polda Metro Jaya

Anak TK dari Pasuruan ditemani guru dan wali murid mengunjungi Padepokan Dimas Kanjeng di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis, 13 Oktober 2016. (VIVA.co.id/Nur Faishal)

Pengamatan VIVA.co.id pada Rabu, 12 Oktober 2016, pengunjung datang ke Padepokan Dimas Kanjeng tidak hanya dari Probolinggo. Tapi juga ada dari luar. Ada juga pengunjung yang mencari anggota keluarganya yang lama menghilang dan diduga jadi pengikut Dimas Kanjeng. "Saya dari Bali, ke sini penasaran," kata seorang pengunjung.

Miliarder di Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati Gegara Menipu Bank Rp 697 Triliun

Pada Kamis, 13 Oktober 2016, pengunjung juga masih banyak berdatangan, termasuk rombongan ibu-ibu guru dan wali murid TK Fatimah di Nguling, Pasuruan. Mereka membawa serta anak didiknya ke Padepokan Dimas Kanjeng, lengkap dengan seragamnya.

"Ini tadi rekreasi ke kebun binatang di Probolinggo. Penasaran pingin tahu uangnya seperti apa. Tapi ternyata enggak bisa masuk," kata Rofi'ah, seorang wali murid TK Fatimah.

Di lokasi, area Padepokan Dimas Kanjeng dibatasi dengan pagar semen setinggi kira-kira 1,5 meter. Dua akses masuk ke dalam area ditutup polisi dengan bambu. Warga hanya bisa mengintip-intip dari jauh.

Semua gedung dan rumah utama Dimas Kanjeng digaris polisi. Polisi menjaga secara bergantian setiap pintu masuk tanpa henti. Adapun pengikut Dimas Kanjeng yang masih bertahan berdiam di tenda-tenda yang ada di bagian belakang kompleks utama Padepokan.

"Para pengikutnya sekarang menutup diri. Sulit diajak berkomunikasi dengan orang luar," kata Sekretaris Kecamatan Gading, Sutrisno, kepada VIVA.co.id.

Dimas Kanjeng dan padepokannya menjadi buah bibir setelah dia ditangkap petugas gabungan Polres Probolinggo dan Polda Jatim di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis, 22 September 2016.

Dia disangka mengotaki pembunuhan dua anak buahnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani. Dimas juga ditetapkan sebagai tersangka penipuan bermodus penggandaan uang. Korbannya diperkirakan mencapai puluhan ribu orang dengan total kerugian korban sekira ratusan miliar rupiah, bahkan bisa triliunan rupiah. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya