Ratusan Korban Longsor di Banjarnegara akan Direlokasi

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau pengungsi longsor Banjarnegara.
Sumber :
  • Dwi Royanto (Semarang)

VIVA.co.id – Sebanyak 421 warga korban longsor di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kini masih menghuni posko pengungsian. Seluruhnya merupakan korban tanah longsor yang melanda permukiman mereka pada 28 September 2016 lalu.

BNPB: 30 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor, 6 Hilang

Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat meninjau pengungsian warga menyatakan, permukiman warga yang berada tepat di cekungan bukit sangat berbahaya jika ditempati. Sehingga, opsi relokasi menjadi hal yang harus dilakukan.

"Ini (tanah pebukitan) tinggal glondor (runtuh) saja. Jadi jelas, kawasan yang berbahaya. Tata ruangnya tidak boleh dipakai untuk permukiman,” kata Ganjar, Rabu, 12 Oktober 2016.

Banjir Bandang-Tanah Longsor Terjang Sumbawa, Puluhan Rumah Warga Terendam

Terkait relokasi ratusan warga, Ganjar menyatakan, hal itu tidak mudah dilakukan. Pemerintah daerah setempat harus terus memberi pemahaman ke masyarakat, agar mau direlokasi. Sosialisasi ke masyarakat diimbau dilakukan dengan pendekatan kultur.

Longsor tejadi di dua dusun, yakni Dusun Kaliwadas dan Sidakarya Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan Banjarnegara. Meski tak sempat menelan koban jiwa, longsor telah membuat akses jalan masuk tertutup total selama beberapa waktu.

Kawasan ASEAN Dilanda 36 Bencana Minggu Lalu, Indonesia dan Malaysia Paling Terdampak

Salah satu warga setempat, Ismu (60), mengaku, sejak longsor terjadi, warga selama dua pekan enggan pulang ke rumah. Mereka mengaku takut muncul retakan tanah baru.

"Kalau saya, jika akan direlokasi mau-mau saja. Karena, di sini kita juga was-was pulang ke rumah. Sudah dua minggu kita di posko pengungsian, " ujar Ismu.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya