- ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
VIVA.co.id – Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri mencatat data kasus anggota Kepolisian yang melakukan bunuh diri dan melakukan tindakan agresif selama tahun 2016 ini. Dicatat jumlahnya ada 14 kasus.
"Ada 14 kasus dengan rincian 12 kasus bunuh diri meninggal dunia dan tindakan agresif 2 kasus," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol Arthur Tampi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 12 Oktober 2016.
Arthur menyimpulkan, tindakan anggota polisi yang melakukan bunuh diri atau melakukan tindakan agresif bisa diidentifikasi sejumlah penyebabnya antara lain masalah keluarga hingga asmara. Selain itu ada juga masalah keuangan atau ekonomi yang jumlahnya 18 persen, faktor narkoba 9 persen dan masalah pekerjaan atau faktor lingkungan 9 persen.
Dengan demikian, Arthur mengatakan akan melibatkan psikiater dan langkah pengembangan sumber daya manusia untuk mencari solusi bagi anggota korps Bhayangkara yang terbelit masalah.
"Akan kami dalami solusinya seperti apa," ujar Arthur.
Sebelumnya kasus terakhir menyangkut bunuh diri polisi yaitu kasus Kepala Kepolisian Sektor Karangsambung Kebumen Jawa Tengah yang tewas setelah gantung diri di ruang kerjanya pada Rabu, 5 Oktober 2016.
Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya
Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.
