VIVAnews - Noordin M Top bak belut. Gembong teroris yang paling bertanggung jawab terhadap serangkaian ledakan bom di Indonesia itu selalu berhasil menghindar dari kejaran polisi.
"Perburuan Noordin seperti sebuah permainan Tom & Jerry," kata mantan Kepala Staf Teritorial TNI, Agus Widjojo, seperti dikutip laman Sidney Morning Herald, Senin 17 Agustus.
Tom and Jerry adalah karakter animasi yang tak pernah akur. Polisi diibaratkan sebagai Tom (kucing) yang selalu mengejar Noordin, yang diibaratkan sebagai Jerry (tikus).
Mengenai kemungkinan Noordin memiliki kerja sama dengan polisi, Agus menampiknya. "Saya tidak sepakat. Noordin adalah target utama polisi. Tak mungkin ada polisi yang nekat mengambil risiko untuk bekerja sama dengan Noordin<' ujarnya.
Nasir Abas, mantan pemimpin Jemaah Islamiah yang sempat melatih Noordin di camp teroris di Filipinan, mengatakan, Noordin sangat ahli dalam penyamaran.
Dengan menyamar, Noordin leluasa berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terendus polisi dan masyarakat umum. "Dia sering memakai jilbab dan burka (kerudung yang hanya memperlihatkan bagian mata)," ujarnya.
Nasir menambahkan, lokasi persembunyian Noordin juga sulit terdeteksi karena memiliki jaringan pelindung yang kuat. Noordin selalu bersembunyi di lingkungan orang-orang yang mengenal dan sejalan dengan pikiran jihadnya.
Nasir memastikan bahwa Noordin tidak mungkin bersembunyi di pesantren. Sebab sekolah agama seperti pesantren juga sudah menjadi menjadi incaran polisi. "Kecil kemungkinan Noordin akan medatangi tempat-tempat yang dianggap jadi incaran polisi seperti pesantren atau tempat-tempat sepi," kata Nasir Abas.
Dalam persembunyiannya itulah Noordin terus merangkul orang-orang untuk berjihad. Ia akan terus melakukan teror selama apa yang dicita-citakannya untuk menghancurkan Amerika tercapai. Bahkan Noordin bercita-cita melakukan pengeboman setahun sekali.
3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru
Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).
