Jembatan Darurat Dibangun di Jalur Utama Banjar-Pangandaran

Jembatan di Banjar, Jawa Barat, amblas
Sumber :
  • VIVA/Diky Hidayat

VIVA.co.id – Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Ade Uu Sukaesih mengaku sudah meminta pemerintah pusat agar segera membangun jembatan darurat (bailey), menyusul insiden amblasnya Jembatan Putrapinggan, di Kota Banjar, pada Minggu malam, 9 Oktober 2016.

Jalan Negara di Sepaku Ambles Dilintasi Truk Sawit, Jalur ke IKN Terputus

Akibat jembatan amblas, arus lalu lintas kendaraan jalur utama Kabupaten Pangandaran-Kota Banjar atau menuju Bandung, Jawa Barat terputus. Arus lalu lintas dari kedua arah dialihkan ke jalur alternatif.

"Sekarang dibuatkan jembatan bailey yang bisa segera dilewati, karena ini kan mau menghadapi (liburan) tahun baru," kata Ade saat berbincang dengan tvOne, Senin, 10 Oktober 2016.

Jalan Ambles di Kawasan Olimo Jakarta Barat, Polisi sebut Tidak Ada Pengalihan Arus

Sementara untuk jangka panjang, Pemkot Banjar sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar membangun jembatan permanen untuk memperbaiki jembatan yang amblas, mengingat jembatan ini merupakan jalur nasional.

"Mudah-mudahan 2017 pemerintah pusat bisa memperbaiki jembatan ini dengan permanen, sementara waktu ini diusulkan jembatan bailey," ujarnya menambahkan.

Jalan Ambles Ciawi-Sukabumi Makin Lebar, Jalur Ditutup Total

Ade berharap, pembangunan jembatan darurat dapat segera dilakukan, sehingga pengalihan arus lalu lintas tidak berimbas ke dalam kota. "Saya khawatir pembanggunan kota yang sudah bagus, nanti kalau tronton lewat jadi rusak lagi," ujarnya.

Senada, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pemberlakuan jembatan bailey dilakukan sebagai langkah darurat, mengingat perbaikan jembatan yang amblas perlu dilakukan pembangunan ulang dan waktu yang lama.

"Alternatif sudah digunakan. Jalan alternatif Jawa Tengah Jawa Barat kan muter jauh. Karena itu, yang terbaik dilakukan sekarang adalah membuat jembatan dan jalan sementara," ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Bandung, Senin 10 Oktober 2016.

Pria yang akrab disapa Aher itu tak menampik banjir yang terjadi di Pangandaran dan Banjar bisa disebabkan kerusakan lingkungan di wilayah sekitar.

"Banjir pasti pertama karena curah hujan yang tinggi. Sementara serapan air ke tanah kurang bisa saja akibat vegetasi yang sudah digunduli juga hutan dirusak atau ditebangi," terang Aher.

Sebelumnya diberitakan, banjir bandang di Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar, yang terjadi Minggu, 9 Oktober 2016, menyebabkan akses jalan nasional penghubung Jawa Barat dengan Jawa Tengah terputus. Jembatan di jalan Brigjen M. Isha Kota Banjar amblas hingga kedalaman sepuluh meter.

Jembatan penghubung Kota Banjar dengan Pangandaran itu amblas setelah tiang penyangga tengah jembatan tergerus derasnya air sungai, karena sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah itu.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya