Jasad Baru Ditemukan, Diperkirakan Bukan Korban Banjir Garut

Anggota Yonif Raider 303/SSM bersama kepolisian terlibat proses evakuasi dan pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Garut Jawa Barat, Jumat (23/9/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id - Satu jasad ditemukan aparat gabungan di Sungai Cimanuk, Kampung Selagedang, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu, 8 Oktober 2016. Jenazah berjenis kelamin laki-laki itu masih disimpan di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut hingga Minggu.

Banjir Bandang-Tanah Longsor Terjang Sumbawa, Puluhan Rumah Warga Terendam

Jenazah itu diperkirakan bukan korban banjir bandang yang menerjang Kabupaten Garut pada Selasa, 20 September 2016. Soalnya kondisi mayat masih terlihat utuh dan tak menunjukkan tanda-tanda korban banjir bandang.

"Kalau sudah sembilan belas hari dalam air, kondisi mayat sudah tidak akan utuh lagi," kata Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat, Harsono, di Garut pada Minggu.

Miris! Video Pria Berdiri di Atas Rumah yang Hanyut Terbawa Arus Banjir

Untuk memastikan korban banjir bandang atau bukan, tim SAR menunggu hasil identifikasi petugas forensik Kepolisian Daerah Jawa Barat. Namun dia juga menyayangkan karena hingga kini Badan Penangggulangan Daerah (BPBD) setempat belum memberikan laporan tentang penemuan mayat itu.

Basarnas tetap berharap masyarakat proaktif melaporkan jika mengetahui tanda-tanda keberadaan jenazah atau menemukan jenazah di sepanjang bantaran Sungai Cimanuk. Hal itu guna memenuhi harapan warga yang masih kehilangan anggota keluarganya.

Terpopuler: 3 Negara Musuh AS Latihan Perang Bareng, Penampakan Banjir Bandang Grobogan

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat RSUD dr Slamet Garut, Muhamad Lingga Saputra, mengatakan bahwa belum ada warga yang mengakui jenazah itu sebagai anggota keluarga mereka. "Jika ada permintaan dari pihak Kepolisian untuk dilakukan identifikasi, maka kami akan segera melakukan identifikasi, tapi sampai sekarang belum ada,” katanya.

Masa tanggap darurat dan pencarian korban hilang dihentikan pada Selasa, 4 Oktober 2016. Namun sebagian tim SAR dibantu masyarakat masih melanjutkan operasi pencarian. Korban tewas yang telah ditemukan sebanyak 35 jasad dan ada 18 korban masih hilang.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya