Gus Ipul Melepas Jenazah Santri Langitan Korban Tenggelam

evakuasi korban kapal tenggelam
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id – Peristiwa tenggelamnya perahu dengan korban tewas tujuh orang di Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menjadi duka, terutama pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU).

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Para korban diketahui sebagai santri di pesantren terkenal, Pondok Pesantren Langitan. Duka juga dirasakan salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, yang juga Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf.

Mewakili Pemerintah Provinsi Jatim, Saifullah melepas jenazah korban bernama Rizky Nur Habib (15), asal Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, di RSUD dr Soetomo Surabaya, Minggu, 9 Oktober 2016.

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Gus Ipul (sapaan akrab Saifullah Yusuf) mengatakan, jenazah Rizky adalah satu-satunya korban yang baru diserahkan ke pihak keluarga karena berasal dari luar Jawa. Sementara enam korban lain sudah dibawa ke rumah duka kemarin. Jenazah Rizky diserahkan kepada keluarga yang diwakili oleh pamannya, Rizwan.

"Semua biaya (pemulangan jenazah Rizky) ditanggung Pemprov Jatim atas perintah Pak Gubernur. Kejadian ini sebagai bahan evaluasi bagi semua pihak agar tidak sampai terulang lagi. Polisi bisa meminta keterangan nahkodanya," kata Gus Ipul, usai pelepasan jenazah.

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif

Terpisah, Sektretaris Pengurus Wilayah NU Jatim, Akhmad Muzakki mengatakan, keluarga besar nahdliyin sangat berduka atas terjadinya peristiwa tenggelamnya perahu yang menyebabkan tujuh santri Ponpes Langitan meninggal dunia. "Ini duka kita semua," ujarnya kepada VIVA.co.id.

NU Jatim, lanjut Zakki, mengimbau kepada seluruh pengurus NU dan nahdliyin di Jatim agar melaksanakan shalat gaib dan doa bersama mendoakan para santri yang meninggal pada peristiwa tersebut.

"Peristiwa dan musibah ini harus menjadi evaluasi semua pihak, baik warga, kalangan pesantren, dan pemerintah agar selalu waspada dan memahami perubahan iklim, agar tidak terulang lagi kejadian sama," kata dia.

Sebagaimana diketahui, sebuah perahu yang hendak menyeberangi sungai Bengawan Solo di Widang, Kabupaten Tuban, ke Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengalami nahas, kemarin. Perahu yang mengangkut 25 santri Ponpes Langitan itu terbalik. Tujuh santri ditemukan tewas akibat peristiwa itu.

Korban meninggal yaitu M Barikly Amri (12), asal Desa Leran, asal Kabupaten Gresik; Rizky Nur Habib (15), Deli Serdang, Sumatera Utara; M Afiq Fadil (19), asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah; Abdullah Umar (15), Kabupaten Gresik, Lujaini Dani (13), Kabupaten Gresik; dan Muhsin (16) asal Surabaya. Satu jenazah dikabarkan belum teridentifikasi.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya