Enam Jenazah Santri Langitan yang Tenggelam Sudah Ditemukan

Tim SAR evakuasi santri korban kapal terguling
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id – Tim Search And Rescue (SAR) Polda Jawa Timur (Jatim) kembali menemukan dua jenazah santri Pondok Pesantren Langitan, Tuban, yang menjadi korban kecelakaan perahu terguling di Bengawan Solo. Dengan demikian, sampai saat ini sudah ada enam jenazah korban yang telah ditemukan.

Wamen ATR/BPN Serahkan Sertifikasi Tanah Pondok Pesantren Keluarga Amrozi

Kepala Sat Patroli Daerah (Kasatrolda) Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Jatim, AKBP Heru Prasetyo mengatakan, kedua jenazah itu ditemukan Sabtu sekitar pukul 18.30 WIB. Petugas menemukannya tidak jauh dari lokasi kecelakaan, dan penemuan jenazah keempat korban lainnya.

“Tepatnya, masih di sekitar Jembatan Widang. Sebab, di bawah jembatan itu ada pusaran, makanya kami meyakini mereka ada di situ, dan akhirnya menemukannya,” kata Heru kepada VIVA.co.id, melalui telepon seluler, Sabtu 8 Oktober 2016.

Bangunkan Sahur Gunakan Suara Tak Pantas Remaja Masjid dan Santri di Tangerang Ribut

Dari enam jenazah itu, tiga di antaranya telah teridentifikasi. Di antaranya Muhammad Afiq Fadlil (19), asal Desa Bulakparen, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, M Barikli Nur (12), asal Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, dan Rizki Nur Habib (15), asal Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang.

“Dengan ditemukannya enam korban, maka sekarang tinggal satu orang korban lagi yang masih belum ditemukan,” ujar Heru.

Begini Bengisnya AB dan R Aniaya Santri di Jambi hingga Tewas

Heru berharap, korban terakhir tersebut bisa segera ditemukan. “Kalau masih belum ketemu, besok kami akan terus berusaha melakukan pencarian (hari ini) sampai korban dapat ditemukan.”

Sebelumnya, sebanyak 25 orang santri Ponpes Langitan, Widang, Kabupaten Tuban menjadi korban perahu tenggelam. Perahu itu tenggelam saat mereka menyeberangi sungai Bengawan Solo, menuju Babat, Kabupaten Lamongan, Jumat 7 Oktober 2016.

Perahu terguling, diduga karena kelebihan muatan. Sebanyak 18 orang santri kemudian berhasil menyelamatkan diri, sedangkan sebanyak tujuh orang saat itu dinyatakan hilang. 

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya