Warga Lampung Tak Terima Ike Edwin Dicopot sebagai Kapolda

Brigadir Jenderal Polisi Ike Edwin, mantan Kepala Polda Lampung.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ardian (Bandar Lampung)

VIVA.co.id - Warga Lampung tak terima dengan kebijakan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang mencopot Brigadir Jenderal Polisi Ike Edwin sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Polda) setempat.

Polda Lampung Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Bakauheni 13-15 April 2024

Ike Edwin dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Polda Lampung dan kemudian dimutasi dengan jabatan baru sebagai Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah Sekolah Staf Pimpinan Lembaga Pendidikan Polri pada 5 Oktober 2016.

Warga Lampung, yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Masyarakat Lampung (Fokmal), Kepala Polri, Jenderal Tito Karnavian, mempertimbangkan keputusannya mencopot Ike Edwin. Fokmal terdiri berbagai etnis, di antaranya, Tionghoa, Madura, Bugis, Manado, Aceh, Papua, Ambon, Flores, dan Sumba.

Sebut Pemilu Hampir Selesai, Tito Karnavian Serukan "Kita Move On"

“Kami seluruh suku dan etnis di Indonesia merasa sebagai orang Lampung. Kami bicara atas masyarakat Lampung. Kami besar dan berkumpul di sini. Kami tidak berpolitik. Tapi kami harus bersuara, Ike Edwin adalan Kapolda terbaik kami," kata Ketua Fokmal, Soetan Syahrir, dalam jumpa pers di Bandar Lampung pada Jumat, 7 Oktober 2016. 

Fokmal, kata Syahrir, sangat menyayangkan keputusan Kepala Polri mencopot Ike Edwin. Padahal, Ike Edwin baru saja menjabat dan mengabdi untuk kebaikan Lampung. “Tadi malam kami kaget mendapati info TR (telegram) pergantian Kapolda. Kami menyayangkan kenapa cepat banget saudara Ike diganti,” katanya.

Komplotan Penembak Mako Polda Lampung Berhasil Ditangkap 1 Orang

Ike Edwin, menurut Syahrir, berhasil melaksanakan tugas-tugasnya. Namun tugas Ike belum selesai. Dia berharap Kepala Polri mempertahankan Ike Edwin di Lampung. “Keputusan Kapolri ini membuat masyarakat Lampung bertanya: ada apa?”

Syahrir mengakui, terlepas dari itu semua, kepindahan Ike Edwin memang sepenuhnya wewenang Kepala Polri. Namun dia meminta Tito Karnavian mempertimbangkan keputusannya. Soalnya Lampung masih membutuhkan sosok Ike Edwin sebagai putra daerah.

“Kami merasa kehilangan putra daerah terbaik. Kalau beliau tidak cakap, kenapa tidak dipindah dari dulu saja. Jangan (karena Polda Lampung naik status) sudah tipe A baru dipindah,” katanya.

Ike Edwin disebut turut memperjuangkan Polda Lampung naik status dari polda tipe B menjadi tipe A. Fokmal tak mengetahui pasti alasan pencopotan Ike Edwin, meski dia cukup berprestasi.

“Pembinaan beliau untuk (masyarakat) Lampung cukup baik. Banyak hal yang telah dilakukan. Acara undangan saja beliau menyempatkan datang, pakaian dinas datang. Saya pikir menyombongkan diri, tapi ternyata karena sibuk dan mau menyempatkan diri hadir,” kata Syahrir.

Dia berharap Kepala Polri mendengar menjadi aspirasi masyarakat Lampung. “Kembalikan Ike Edwin sebagai kapolda kami," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya