Aksi Tembak Kepala Bripka Iwan Belum Pasti Bunuh Diri

Seorang anggota Brimob Yogyakarta tewas usai tertembak peluru sendiri, Senin malam (3/10/2016). Diduga anggota polisi ini hendak unjuk kebolehan bermain Russian Roulette.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Publik di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digemparkan dengan aksi tembak kepala seorang anggota kepolisian dari Brimob Polda Yogyakarta bernama Bripka Iwan Rudiyarto. Namun terkait motif tewasnya korban, kepolisian belum memastikan bahwa yang bersangkutan melakukan aksi bunuh diri.

Ending Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Israel Rugi Rp 16,3 T Tahan Serangan Iran

"Itu kita belum memastikan bahwa bunuh diri atau bukan, karena pada kejadian sedang berkumpul bersama teman-temannya. Ada saudara Slamet dan Supriyono," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Djarod Padakova di Semarang, Selasa, 4 Oktober 2016.

Polisi dari Polres Purworejo, kata Djarod, telah melakukan olah kejadian perkara di lokasi kejadian. Tepatnya di sebuah rumah di Jalan Kartini, Desa Sindurjan RT 3 RW 5 Kecamatan Purworejo. Dari olah TKP itu, polisi mengamankan barang bukti senjata api, tas jinjing dan tas pinggang serta peluru.

Dave Laksono: Bentrok TNI AL vs Brimob Polda Papua Barat Harus Diselidiki Sampai Tuntas

Menurut Djarod, sebelum kejadian berlangsung pada Senin, 3 Oktober 2016 sekitar pukul 23.00 WIB, korban memang sedang berbincang dengan teman-temannya hingga tiba-tiba insiden maut itu terjadi.

"Jadi korban pada saat itu sedang berkomunikasi dengan temannya, lalu tiba-tiba mengeluarkan senjata apinya dalam tas di pinggang, " ujar dia.

TNI dan Polri Minta Maaf kepada Masyarakat atas Bentrok Prajurit AL dan Brimob di Sorong

Aksi tembak kepala anggota Brimob itu pun berlangsung cukup aneh, mengingat korban sempat melakukan permainan pistol dengan menarik silinder dan menembakkan beberapa kali ke udara.

"Korban sempat memainkan silinder pistol dan menembakan ke atas sebelah kanan dua kali tapi tidak bunyi. Dan ketiganya dari saksi mengatakan, dia mengarahkan ke kepala dan bunyi, " tutur Djarod.

Pihaknya pun masih mendalami kabar yang santer beredar bahwa aksi tembak kepala itu diduga karena korban mengalami permasalahan keluarga, termasuk apakah benar bahwa korban memang dalam pengaruh minuman keras dan nekat mengakhiri hidupnya.

"Jadi untuk hal itu (masalah keluarga) masih didalami. Juga (korban mabuk) juga kita dalami. Fakta yang didapat sedang berkumpul dengan teman-teman (korban), " paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya