Kecapekan, Pendaki Jakarta Meninggal di Jalur Semeru

Ilustrasi/Proses evakuasi para pendaki gunung
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adib Ahsani

VIVA.co.id – Seorang pendaki gunung bernama Chandra Hasan (33) asal Jakarta Timur meninggal dalam perjalanan pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur.

Semeru Erupsi dengan Letusan Setinggi 1,2 Km, Masyarakat Diimbau Hindari Sektor Tenggara

Menurut Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Antong Hartadi, Chandra berangkat bersama tiga rekannya pada Senin, 3 Oktober 2016 dan telah mendaftar di pos perizinan Ranupani sekira pukul 11.30 WIB.

Perjalanan Chandra kemudian dilanjutkan pada pukul 14.15. Namun sekira pukul 15.45 tepatnya di Blok Landengan Dowo rombongan berhenti untuk beristirahat. Lalu, kelompok ini pecah menjadi dua tim. Dua orang pertama berjalan lebih dahulu disusul oleh dua lainnya, termasuk korban.

Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali, Masyarakat Diingatkan Bahaya Lontaran Batu Pijar

"(Namun) korban merasa masih belum kuat hingga akhirnya memilih istirahat, kembali ke tempat istirahat pertama dan akhirnya korban jatuh tidak sadarkan diri pukul 15.45," kata Atong, Selasa.

Rekan korban pun memanggil tim yang telah mendahului. Lalu dua rekannya kemudian meminta bantuan ke pos Ranupani.

Selasa Malam Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Material Vulkanik Setinggi 800 Meter

"Saat diperiksa rekan korban denyut nadi di leher sangat lemah, teman korban memberi selimut dengan sleeping bag. Mereka yang mencari bantuan tiba di Pos Ranupani pukul 17.30 WIB," kata Atong.

Mendapat informasi seperti itu, petugas Balai Besar TNBTS bersama porter sebanyak 7 orang langsung mendatangi korban. Namun nahas saat dilakukan pemeriksaan denyut nadi, baik di tangan, di dada, maupun di leher tidak ditemukan. Korban akhirnya dievakuasi ke Pos Ranupani dan tiba sekira pukul 20.00.

"Korban kemudian langsung kita bawa turun ke RSUD Lumajang memakai ambulance desa Ranupani dan langsung dilakukan visum luar pada pukul 01.10. Saat ini kami masih menunggu kedatangan kerabat korban untuk di bawa ke rumah duka," ujar Atong.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya