Pengikut Dimas Kanjeng Dongkol pada Abdul dan Ismail

Sebagian adegan rekontruksi pembunuhan Abdul Gani di Padepokan Dimas Kanjeng di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Senin, 3 Oktober 2016.
Sumber :
  • IST

VIVA.co.id – Pimpinan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, akhirnya mengungkapkan alasan di balik pembunuhan dua orang pengikutnya. Mereka adalah Abdul Gani dan Ismail Hidayah.

Dukun Gadungan di Langkat Ditangkap, Mengaku Bisa Gandakan Uang hingga Rp 1 Miliar

Pengakuan ini terungkap dalam rekaman video percakapan antara Taat Pribadi dengan dua orang pewawancara. Menurutnya, kedua pengikutnya itu tewas karena ada pihak yang merasa kesal dengan perilaku kedua orang itu.

"Itu kan mungkin dongkol karena terus-terusan ini (Abdul dan Ismail) pinjam uang, terus soal santri, dan ini kan terus mau live di televisi," jelas Taat Pribadi dalam rekaman video perbincangan ini, Senin, 3 Oktober 2016.

Pasangan Suami Istri di Garut Tipu Warga dengan Modus Penggandaan Uang

Namun, dia kukuh menolak disebut sebagai aktor intelektual yang memprakarsai kasus pembunuhan ini.

"Kalau saya terus terang, bukan saya yang menyuruh atau membiayai, itu bisa dibuktikan di persidangan. Kita kan sudah di BAP, sudah selesai," jelasnya. 

Kepala Labfor: Korban Dukun Mbah Slamet Telan Sianida, Meninggal dalam Waktu 5 Menit

Sebelumnya Taat ditangkap petugas gabungan Polres Probolinggo dan Polda Jawa Timur di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis, 22 September 2016. 

Dia diduga menjadi inisiator pembunuhan terhadap dua pengikutnya yang bernama Ismail Hidayah dan Abdul Gani. Keduanya merupakan anak buah yang diberi tugas mengepulkan uang, dari praktik penggandaan uang yang dilakoni Taat di padepokannya. 

Mereka berhasil menjaring banyak pasien dan uangnya disetorkan kepada tersangka.

Namun Ismail dan Abdul ditagih korban praktik pengganda uang yang mereka kumpulkan. Selain itu, mereka juga mengancam akan membongkar praktik penggandaan uang tersangka, ke publik.

Kedua korban itu kemudian diduga dibunuh anak buah tersangka. Korban Ismail dikubur di sebuah hutan di Probolinggo, sedangkan Abdul Gani dibuang di Wonogiri, Jawa Tengah. Mayat keduanya mulanya ditemukan tanpa identitas.

Selain pembunuhan, Taat juga diduga menipu para pengikutnya dengan trik menggandakan uang. Polri mencatat ada empat laporan masuk terkait dugaan penipuan ini. Dari empat laporan itu, diperkirakan total kerugian yang dialami korban mencapai Rp227,33 miliar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya