Satu Lagi Pengikut Dimas Kanjeng Asal Kalbar Meninggal

Taat Pribadi, Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo Jawa Timur. Lelaki ini mengaku dirinya bisa menggandakan uang dan kini menjadi tersangka penipuan dan pembunuhan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA.co.id – Waris, seorang warga Gang Gusti Khaidir I, No 59 RT 003 RW 002, Kecamatan Sui Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, meninggal dunia di Padepokan Dimas Kanjeng, dan jenazahnya telah dimakamkan di Brebes, Jawa Tengah.

Kasasi Ditolak, Dimas Kanjeng Tetap Divonis 18 Tahun Penjara

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Komisaris Besar Polisi Suhadi SW. "Dia (Waris) yang jelas sudah dua bulan di sana. Itu menurut keterangan Hartono," katanya, Senin, 3 Oktober 2016.

Menurut Suhadi, meninggalnya Waris ini diperoleh dari keterangan Hartono alias Tono (50 tahun), alamatnya selisih satu gang dengan rumah almarhum, yaitu di Gang Gusti Khaidir I RT 003 RW 002 No 59, Kecamatan Sui Pinyuh, Kabupaten Mempawah.

Kasus Dimas Kanjeng Belum Usai, Ada Uang Dolar Zimbabwe

“Saat ini Hartono masih berada di Padepokan di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur,” kata Suhadi.

Suhadi mengutip perkataan Hartono bahwa almarhum meninggal karena penyakit asma dan diabetes melitus atau kencing manis.

Usai Vonis, 6 Perkara Lain Bakal Jerat Dimas Kanjeng

Dia menjelaskan, Waris merupakan teman satu rombongan Hartono. Sementara rombongan yang lain sebanyak dua orang yang sudah kembali ke Sui Pinyuh, masing masing Junaidi Ibrahim (46 tahun), dan Abu Bakar (42 tahun).

Sementara Hartono masih berada di padepokan. Warga asal Kalimantan Barat yang belum kembali selain Hartono, ada Sukarno selaku pimpinan kelompok, Tri Nengsih, Sulastri dan Tri Margono yang ketiganya anak Sukarno. Selain itu, Abdul Muin dan Nasrin, keduanya tinggal di Gang Masjid RT 004 RW 002, Azizah bersama dua cucunya, yakni Zainudin dan Rangga tinggal di Gang Pancasila Luar Sui Pinyuh serta Slamet.

“Sementara itu kelompok lain yang belum kembali adalah Mumajat, pekerjaan pedagang, alamat kontrakan di Gang Usaha karena rumah miliknya telah disita oleh Credit Union. Yadi dan Surya, keduanya anak Mumajat dan Erwan, pedagang. Jadi, saat ini warga Kalimantan Barat asal Sui Pinyuh yang masih tertinggal di Padepokan Dimas Kanjeng ada 15 orang, dua orang telah kembali dan seorang meninggal dunia,” tutur Suhadi.

Terkait masalah rumah Mumajat yang disita Credit Union, Suhadi menjelaskan, kemungkinan yang bersangkutan meminjam uang untuk digandakan di Padepokan Dimas Kanjeng, pimpinan Taat Pribadi.

“Pihak Kepolisian Polda Kalbar akan memberi masukan kepada penyidik Polda Jatim untuk mendalaminya termasuk kematian almarhum Waris, apakah memang meninggal karena sakit atau ada penyebab lain,” ujar Suhadi.

Oleh karena itu, Suhadi meminta kepada masyarakat yang merasa dirugikan oleh Taat Pribadi, pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng untuk melapor kepada aparat Kepolisian terdekat untuk ditindaklanjuti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya