KJRI Perth Gelar Festival Batik dan Promosikan Pariwisata

2 Oktober, Masyarakat Indonesia Peringati Hari Batik Nasional
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

VIVA.co.id – Cara cerdas dilakukan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth Australia, Minggu 2 Oktober 2016. Saat menyambut Hari Batik Nasional, 2 Oktober, perwakilan Indonesia di kota Perth tersebut mengadakan Festival Batik Indonesia di KJRI Perth, di Jalan 134 Adelaide Terrace East Perth, Australia.

Wajib Halal Oktober 2024, BPJPH Yakin Dorong Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim di RI

”Orang Indonesia yang ada di Perth dan orang Australia berkumpul di sini. Sejak pagi sudah penuh sesak, ini adalah usaha kami menjaga budaya bangsa dan wisatawan Australia. Batik adalah kebanggaan kita semua,” ujar Pejabat Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Perth, Widya Sunedu.

Inisiatif KJRI  itu, terlihat panggung KJRI dengan design yang berlatar belakang batik kain dari Solo dengan batik khasnya yang berwarna dasar cokelat.  Terlihat juga antusias pengunjung mengikuti workshop dan belajar membatik yang dipandu perancang batik yang ada di Perth. Tidak hanya itu, perhelatan tersebut juga mempromosikan pariwisata Indonesia.

Harga Tiket Pesawat Domestik Bikin Masyarakat Menjerit, Sandiaga Uno: Itu Kelas Bisnis!

”Setiap acara yang kami laksanakan branding Wonderful Indonesia selalu kami kedepankan juga, karena kaitannya sangat kuat antara festival budaya dan promosi pariwisata negara kita, itu selalu kita kombinasikan,” ujar Widya.

Lebih lanjut Widya mengatakan, batik merupakan salah satu kekayaan tradisi budaya Indonesia. Corak batik Indonesia kaya akan filosofi. Sebuah corak bisa bercerita banyak mengenai tradisi dan sejarah tempat asal batik tersebut diciptakan.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

”Dan ini yang sedang kami terus jaga di Perth, biar mereka semakin tahu dan semakin sayang dengan batik dan negara kita,” ujarnya.

Batik sudah mendapat pengakuan internasional. Batik sudah tercatat dalam salah satu kekayaan budaya tak benda oleh UNESCO. Selain itu, istilah batik ini juga tidak hanya digunakan oleh masyarakat pulau Jawa yang konon katanya sebagai tempat lahirnya batik. Banyak daerah di Indonesia yang menggunakan istilah ‘batik’ pada sebuah produk kreatif mereka.

Misalnya kain Tenun Sasirangan dari Kalimantan Selatan yang kerap disebut sebagai Batik Sasirangan.

”Ini adalah salah satu representasi kecintaan masyarakat Indonesia terhadap batik namun kami jaga di negara orang lain. Nah, dalam kombinasi ini kami juga selalu mengingatkan 10 destinasi prioritas di Indonesia agar masyarakat Perth tidak hanya datang ke Bali saja, disetiap tamu yang datang kami tebarkan wonderful Indonesia dengan 10 destinasi prioritas yang baru dengan menjelaskan kepada pengunjung,” ujar wanita berambut panjang tersebut.

Widya mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang terus menjaga animo masyarakat Perth dan Australia dengan berbagai kegiatan di Australia salah satunya kegiatan kuliner Indonesia di Perth.

”Karena kompetitor kita seperti Malaysia, Thailand dan Singapura juga sangat gencar terus berpromosi di Australia. Menjaga animo kecintaan warga Australia terhadap Indonesia inilah yang harus dilakukan bersama-sama agar Indonesia tidak kalah dengan negara kompetitor tersebut,” katanya.

Menpar Arief Yahya mengucapkan ‘Selamat Hari Batik Nasional’. Semoga batik semakin memperkuat identitas Indonesia dan branding Wonderful Indonesia di seluruh penjuru dunia. Selamat berfestival, sukses buat KJRI dan timnya, kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. (webtorial)                

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya