Ada Jenderal Bangkrut Ikut Dimas Kanjeng

Pemimpin Padepokan Kanjeng Dimas, Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA.co.id – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, memberi kesaksian saat dirinya sempat menyambangi Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, di Probolinggo. Saat itu, dia mengaku tak kenal sebelumnya dengan Dimas Kanjeng saat diajak temannya, Marwah Daud Ibrahim, selaku Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng.

Kasus Dimas Kanjeng Belum Usai, Ada Uang Dolar Zimbabwe

"Saya datang tanpa direncanakan jauh sebelumnya. Niatnya saya ke sana bertemu Kiai Abdul Jalil dan Kiai Mudzakir. Namun, Bu Marwah mengajak saya ke situ. Atas dasar pertemanan, akhirnya saya ke sana," kata Mahfud MD kepada tvOne, Kamis malam, 29 September 2016.

Mahfud bercerita, saat masuk ke Padepokan Dimas Kanjeng, dirinya mendapati banyak orang pengikutnya. Para pengikutnya yang berjumlah 10 ribu orang itu kemudian dikumpulkan di hadapan Mahfud. "Di benak saya, luar biasa juga bisa kumpulkan orang sebanyak ini," kata Mahfud.

Usai Vonis, 6 Perkara Lain Bakal Jerat Dimas Kanjeng

Namun, dirinya sempat mengumpat ke Dimas Kanjeng saat dirinya diperkenalkan ke hadapan para pengikutnya sebagai salah seorang santrinya. "Saya mengumpat, santri darimana, seharusnya dia dong yang jadi santri saya," kata Mahfud.

Mahfud juga sempat mengikuti jamuan makan dengan Marwah Daud dan Dimas Kanjeng. Saat itulah dia melihat banyak sekali foto pejabat bersama dirinya, mulai dari TNI dan Polisi berbintang, serta sejumlah tokoh lainnya. "Dia (Dimas) klaim mereka semua santri dia," katanya.

Dimas Kanjeng Divonis 2 Tahun Penjara untuk Kasus Penipuan

Mahfud mengaku tak melihat bagaimana Dimas Kanjeng melakukan aksi menghadirkan uang dalam kunjungannya.

"Barulah saat pulang Bu Marwah cerita banyak kalau dia orang hebat. Dia (Marwah) mengaku lihat dengan kepalanya sendiri bagaimana Dimas Kanjeng hadirkan banyak uang. Bahkan ada seorang jenderal yang bangkrut, disebut namanya, perusahaannya mati, sekarang kaya raya mengikuti dia (Dimas Kajeng)," kata dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya