Kapal Patroli Bea Cukai Meledak, Empat ABK Luka Parah

Kapal Terbakar
Sumber :
  • Foto: ANTARA/Herry Murdy Hermawan

VIVA.co.id – Kapal Patroli 15025 milik Bea Cukai yang sedang melakukan patroli di perairan Batam, meledak dan terbakar di sekitar perairan Pulau Putri Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 28 September 2016 malam.

BPK Ungkap Tata Kelola Piutang Perpajakan Masih Bermasalah

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun nakhoda kapal dan tiga orang anak buah kapal (ABK) mengalami luka parah, dan dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Kepala Bea Cukai Batam, Nugroho Wahyu, mengatakan kapal bertolak dari pangkalan sarana operasi (PSO) di Dangas Sekupang, Rabu malam, sekira pukul 18.30 WIB. Sebelum berangkat, Nugroho memastikan bahwa kondisi kapal dalam kondisi sangat baik. Bahkan dilakukan pengecekan kelayakan kapal, pengisian BBM dan peralatan keamanan.

Kapal Pengangkut Elpiji Meledak, Hanguskan Rumah Warga

"Semuanya dalam keadaan baik dan layak pakai, ini kami anggap musibah," kata Nugroho di Kantor BC Batu Ampar Batam, Kamis, 29 September 2016.

Nugroho menduga ledakan kapal berasal dari tangki bahan bakar kapal, hingga mengakibatkan suara yang cukup keras. Akibatnya, kapal yang terbuat dari bahan fiber itu langsung terbakar dan melukai empat pegawai Bea Cukai.

Kapal Pengangkut Elpiji Meledak di Perairan Indragiri Hilir

Meski demikian, guna memastikan penyebab ledakan, pihak Bea Cukai menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian untuk menyelidiki asal mula api yang memicu ledakan.

Sebelumnya diberitakan, kapal yang dikemudikan M. Israni meledak di sekitar perairan Pulau Putri Nongsa, Batam. Ledakan muncul dari arah tangki bahan bakar yang ada di bawah ruang kemudi, sementara tiga ABK lainnya berada persis di atas tangki bahan bakar terpental karena ledakan.

Melihat kapal yang sudah mulai dilalap api, keempat ABK memilih melompat ke laut, untuk menyelamatkan diri. Sejumlah barang-barang yang bisa dipergunakan, salah satunya senjata yang berada di kapal patroli diamankan oleh ABK.

"Senjata langsung diamankan oleh anggota," ujar Kabid Sarana dan prasarana BC Karimun, R. Evy yang langsung turun dalam malam naas.

Kronologi

Mendapat informasi kapal dalam keadaan terbakar, sejumlah kapal dari BC Karimun, kapal Polair, serta masyarakat nelayan yang ada di sekitar kejadian langsung memberi bantuan. Besarnya api membuat kapal yang ingin memberikan bantuan tidak berani mendekat, sehingga hanya mampu mengawasi dari jarak jauh.

Sementara keempat korban berhasil menyelamatkan diri masing-masing dengan melompat ke laut. Kepala Kamar Mesin, Imron Wahyudi, sempat hilang terbawa arus hingga 3 mil dari tempat kejadian. Dengan luka cukup memprihatinkan, pria asal Padang ini justru dapat diketahui setelah korban menelepon ibunya yang berada di Padang, Sumatera Barat.

Korban Imron menelepon ibunya dengan bantuan warga yang menemukan dia di laut. Imron ditemukan dengan kondisi luka patah di kedua kakinya, lengan kiri, dan luka bakar. Korban hanya pasrah dan mengikuti arus laut, hingga sekitar pukul 24.00, dia ditemukan oleh warga yang ikut mencari para korban.

"Imron sangat hapal dengan nomor ponsel ibunya. Dia menelpon ibunya ke Padang, dengan meminjam HP warga, dan ibunya menelepon ke kami. Kemudian kami mencari GPRS HP warga dan menemukan korban," ujar Nugroho.

Kini, keempat korban berada di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, untuk mendapat perawatan intensif, menunggu operasi yang akan dilakukan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya