Wakil Ketua DPR Bicara Soal Jin Kanjeng Dimas

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Sosok pengasuh Padepokan Kanjeng Dimas, Taat Pribadi, tengah menjadi buah bibir. Taat dan jinnya diyakini pengikutnya bisa menggandakan uang.

BI Sediakan 208 Titik Penukaran Uang Tunai di Wilayah Bali Untuk Lebaran 2024

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fahri Hamzah, mengaku tidak bisa membuat aturan soal jin.

"Kami tidak bisa meregulasi kerja jin. Ini akal sehat kita saja," kata Fahri, bercanda dengan wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 29 September 2016.

Perampokan di Minimarket Tasikmalaya, Pegawai Disekap hingga Diseret Pelaku saat Melawan

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta masyarakat melupakan hal-hal gaib seperti itu. Kata Fahri, hal-hal itu bisa menjebak, bahkan kepada orang yang berpendidikan sekali pun.

"Kalau bisa nyetak uang, kenapa kita ajarin anak kita kerja keras? Kita pelihara jin saja, lalu kita suruh tambah uang kita," ujar Fahri.

Lakukan Pola Hidup Sehat Ini Selama Puasa Ramadhan

Menurut Fahri, negara harus dibangun dengan akal sehat dan secara saintifik. Jika ada lembaga pendidikan yang mengajarkan hal gaib seperti itu, Fahri minta segera ditutup.

"Menuju sukses itu saintifik. Kalau ada pesantren ajarkan nyetak uang, itu sesat dan layak ditutup karena merusak mental kita," kata Fahri.

Kanjeng Dimas alias Taat Pribadi sempat menghebohkan dunia maya melalui rekaman video bertajuk Heboh Hitung Duit Mas Kanjeng Kun Fayakun. Namun belakangan, penggandaan uang Taat hanya penipuan.

Taat Pribadi sendiri bersikukuh bahwa dia memiliki kemampuan menggandakan uang. "Insya Allah bisa (menggandakan uang). (Caranya) dengan ilmu," katanya, saat digiring petugas ke ruang pemeriksaan gedung Ditreskrimum Polda Jatim.

Bahkan, orang sekaliber Marwah Daud Ibrahim percaya Taat bisa menggandakan uang.

Taat ditangkap oleh petugas gabungan Polres Probolinggo dan Polda Jatim pada Kamis 22 September 2016. Dia disangka mendalangi pembunuhan dua anak buahnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani. Dia juga diduga melakukan penipuan praktik penggandaan uang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya