Pidato Kenegaraan Presiden SBY

"Lindungi Anak dari Pikiran Sesat & Ekstrim"

VIVAnews - Hampir empat tahun Indonesia bebas dari ancaman teror, tiba-tiba dua buah bom bunuh diri meledak hampir bersamaan di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada Jumat 17 Juli 2009.

Meski otak teror adalah pemain lama, jaringan Noordin M Top, namun ada pelaku bom bunuh diri dan pelaku lapangan adalah nama-nama baru, termasuk Dani Dwi Permana, bomber Marriott yang belum genap 18 tahun. Para teroris diketahui sedang giat mencari pengikut baru.

Dalam pidato kenegaraan menyambut hari kemerdekaan RI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh masyarakat bersatu melawan teroris.

"Marilah kita lindungi warga dan anak-anak muda kita dari pikiran-pikiran sesat dan ekstrim, yang bisa mengarahkan mereka kepada tindakan terorisme," kata SBY di depan sidang paripurna DPR, Jumat 14 Agustus 2009.

SBY meminta masyarakat membantu aparat  keamanan dengan  cara memberikan informasi tentang pelaku terorisme yang diduga bersembunyi di  tengah-tengah warga.

Selain itu, SBY juga menyampaikan terimakasih dan penghargaan padda Polri yang berhasil mengungkap jaringan teror.

Kemungkinan yang Bakal Terjadi Kalau Indonesia tak Dijajah

Meski demikian, kata SBY, "jajaran aparat keamanan lainnya tidak boleh  lengah. Terus tingkatkan kewaspadaan, serta cegah dan berantas aksi teror hingga ke akar-akarnya, di manapun mereka berada, siapapun mereka, dan apapun motivasinya," kata dia.

Selain mencegah dan memberantas terorisme, yang tak kalah penting adalah mengatasi penyebabnya. Apa penyebab terorisme menurut SBY?

"Kemiskinan dan keterbelakangan, ketidakadilan di berbagai wilayah dunia, dan akar-akar radikalitas itu sendiri," kata dia.

Negara, tambah dia, telah berusaha mengatasi terorisme dengan cara melakukan pembangunan. Apa kaitannya? "Untuk mengatasi kemiskinan, keterbelakangan dan juga ketidakadilan," tambah dia.

Sebelumnya, menurut Polri, ada pergeseran sasaran teror yang diincar para teroris. Sebelumnya, teror hanya diarahkan pada simbol-simbol barat, terutama Amerika dan Australia. Kini, simbol negara juga jadi sasaran teror.

Ancaman teror kepada kepala negara diungkap polisi ketika menyerbu rumah persembunyian jaringan Noordin M Top di Puri Nusaphala, Jati Asing, Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu 8 Agustus 2009 dini hari.

Di rumah tersebut polisi menemukan lebih dari 120 kilogram bahan peledak yang siap dirakit. Menurut keterangan salah satu tersangka, Amir Abdillah, bom akan diledakan di dua tempat, Istana Negara dan kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Donald Trump dan Karen

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?

Proses persidangan kasus uang tutup mulut Donald Trump memasuki minggu ini, dua pengacara bersiap untuk menginterogasi para saksi. Salah satunya, ada nama Karen McDougal.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024