Wagub Jatim Heran Banyak Orang Percaya Kanjeng Dimas

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Sumber :
  • Nur Faishal/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Nama Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat ini jadi perbincangan. Penyebabnya dua: sang pengasuh padepokan, Taat Pribadi, disebut-sebut mampu menggandakan uang secara gaib, dan pengikutnya bukan hanya orang awam, bahkan orang berpendidikan sekelas Marwah Daud Ibrahim.

Kasasi Ditolak, Dimas Kanjeng Tetap Divonis 18 Tahun Penjara

Cerita klenik Taat Pribadi itu juga mendapat komentar dari Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, saat mengumumkan rencana kegiatan Ngopi Serser (seruput serentak) 1.200 warung kopi di acara Hari Ulang Tahun ke-71 Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 1 Oktober 2016 mendatang.

"Saya juga heran kenapa banyak yang percaya dengan hal-hal tidak masuk akal. Jangan dipercaya. Kalau bingung, mending ngopi serser daripada datang ke Kanjeng Dimas," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) V Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 28 September 2016.

Kasus Dimas Kanjeng Belum Usai, Ada Uang Dolar Zimbabwe

Dia menyangsikan ilmu dan amalan yang diterapkan di Padepokan Kanjeng Dimas. Apalagi sampai dibumbui hal di luar akal sehat seperti penggandaan uang. "Kalau mau berguru, ke kiai yang sudah jelas asal-usul keilmuannya, yang jelas nasabnya," kata Gus Ipul.

Sementara ini, Pemerintah Provinsi Jatim menyerahkan sepenuhnya penanganan hukum kasus Kanjeng Dimas ke kepolisian. Sementara soal ajarannya dipelajari oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Soal pengikutnya, itu mereka semua korban. Nanti mungkin bisa direhabilitasi," ujarnya.

Terungkap, Alasan Dimas Kanjeng Buat Video Keluarkan Uang

Menurut Gus Ipul, meraih kesuksesan secara ekonomi tidak bisa dilakukan dengan cara-cara tidak masuk akal. Dia menyarankan masyarakat agar menanamkan jiwa usaha. Gus Ipul mencontohkan usaha sederhana, yakni warung kopi. "Kalau di Jatim ada 50 ribu warung kopi dengan omzet Rp1 juta sehari, ada perputaran uang Rp50 miliar per hari," kata dia.

Seperti diberitakan, nama Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi belakangan jadi buah bibir. Itu setelah pengasuh padepokan tersebut, Taat Pribadi atau Kanjeng Dimas, ditangkap polisi di rumahnya di Kabupaten Probolinggo pada Kamis, 22 September 2016. Dia disangka membunuh dua anak buahnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani.

Selain kasus pembunuhan, polisi kini mendalami dugaan penipuan bermodus penggandaan uang yang dilakukan Taat. Informasinya, korban Taat dalam kasus penipuan puluhan ribu orang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya