MUI: Mau Kaya Ya Kerja, Bukan Percaya Kanjeng Dimas

Pemimpin Padepokan Kanjeng Dimas, Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA.co.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) menyebut ajaran dari Kanjeng Dimas Taat Pribadi meresahkan masyarakat. Maka itu, Ketua MUI Jatim Abdussomad Bukhori, meminta masyarakat agar tidak mempercayai ajaran tersebut.

Pilih Pengganti Ma'ruf Amin, MUI Akan Gelar Munas

“Kalau ingin kaya itu ya bekerja, bukannya mempercayai orang-orang semacam itu (Kanjeng Dimas),” kata Abdussomad, di Surabaya, Rabu, 28 September 2016.

Abdussomad melanjutkan, untuk menyikapi fenomena ajaran Kanjeng Dimas, MUI Jatim sudah menggelar pertemuan dengan MUI Kabupaten Probolinggo. Dalam pertemuan itu, disepakati sejumlah hal. Salah satunya adalah dengan membentuk tim terkait masalah itu. Tim itu nantinya yang akan mengumpulkan data-data atas sejumlah penyimpangan ajaran Kanjeng Dimas.

Temui Pimpinan NU dan MUI, Mensesneg Bahas Turunan UU Cipta Kerja

Dari data-data yang terkumpul itulah, menurut Abdussomad, MUI Jatim akan melaporkan masalah itu kepada MUI pusat. Selanjutnya, MUI pusat akan menyikapinya dengan mengeluarkan rekomendasi.

“Rekomendasinya apa, ya berdasarkan temuan tim yang terbentuk nanti. Karena dari MUI Kabupaten Probolinggo sendiri juga melaporkan kepada kami mengenai kasus Dimas Kanjeng ini,” ujar Abdussomad.

Produsen Vaksin Corona Belum Ajukan Produk Halal ke MUI

Sebelumnya Kanjeng Dimas Taat Pribadi ditangkap di dalam area padepokannya di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Kanjeng Dimas ditangkap karena terlibat pembunuhan anak buahnya Ismail dan Abdul Gani.

Ilustrasi salat Idul Adha

MUI Sumatera Barat Tolak Larangan Salat Idul Adha

MUI Sumatera Barat meminta pemerintah untuk menekankan protokol kesehatan selama pelaksanaan salat Idul Adha.

img_title
VIVA.co.id
8 Juli 2021