Keren, Bocah 9 Tahun di Bali Kuasai 23 Bahasa Asing

Rista (kanan), bocah yang kuasai 23 bahasa asing.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Luar biasa! Mungkin kalimat itulah yang pantas disematkan pada Ni Putu Rista, bocah asal Karangasem, Bali, yang  menguasai 23 bahasa asing. Ni Putu Rista merupakan bocah kelas 4 SDN VI Besakih.

Bangganya Nikita Mirzani Punya Anak Berprestasi

Ayah Rista, I Wayan David, menuturkan, puluhan bahasa asing yang dikuasai oleh anaknya di antaranya adalah Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Jepang, Rumania, Rusia, Bulgaria, Polandia.

"Anak saya belajar bahasa asing itu secara otodidak," kata David ditemui VIVA.co.id, Selasa 27 September 2016. 

5 Strategi Bantu Anak Unggul dan Berprestasi di Sekolah

Ya, saban hari Rista membantu ibunya, Ni Wayan Parmi, berjualan di Pura Besakih. Pura Besakih merupakan pura terbesar di Bali yang menjadi objek pariwisata. Otomatis, setiap hari Rista bergaul dengan wisatawan mancanegara. "Dia setiap hari berkomunikasi sama tamu," kata David.

Rista menjajakan kartu pos di pura terbesar di Bali itu. Hal tersebut dilakukan, sambung David, karena tak ada yang menjaga Rista di rumah. "Dari usia lima tahun Rista sudah jualan di Besakih. Tapi dia intens belajar bahasa asing pada usia tujuh tahun," kata David.

Haru, Bocah 11 Tahun Raih Emas Lewat Lomba Lari Pakai "Sepatu" Perban

David sehari-hari merupakan guide di Besakih. Pekerjaan lainnya adalah koordinator pendaki gunung. Menurutnya, meski ikut berjualan dengan ibunya, namun Rista hanya berjualan selama 1,5 jam saja dalam sehari.

Bocah kelahiran 9 Oktober 2006 itu hanya berjualan setelah pulang sekolah. "Dia sekolah mulai pukul 07.00-12.00 WITA. Selepas pulang sekolah dia jualan paling lama 1,5 jam. Setelah itu dia kembali ke sekolah untuk les. Rista anaknya lumayan aktif," ucapnya.

Berharap beasiswa

Di sekolah, David menceritakan, prestasi anaknya cukup bagus. "Dia selalu mendapat peringkat kelas," papar dia. 

Meski cukup berprestasi, namun hingga kini David mengaku putrinya belum mendapat bantuan apapun, semisal beasiswa. "Belum ada (beasiswa). Saya katakan yang sejujurnya. Beberapa waktu lalu saja saya dan Rista diundang Ibu Bupati untuk memberi motivasi anak gepeng (gelandangan dan pengemis) di Munti Gunung. Rista diberi bantuan kamus 15 bahasa," ujarnya.

Sementara itu, David mengaku dua hari lalu datang lembaga dari Jakarta. Lembaga tersebut akan mendatangkan guru les bagi Rista. David tak muluk-muluk terhadap pemerintah. Ia hanya berharap anaknya dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

"Kami keluarga kurang mampu, tapi kami tetap berusaha untuk pendidikan dia (Rista). Harapan saya ada bantuan dari pemerintah untuk kelanjutannya. SMA dan universitas kami tentu saja membutuhkan bantuan," kata ayah dua anak itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya