- Istimewa
VIVA.co.id – Maraknya para mantan anggota TNI yang menjadi kandidat di Pemilihan Kepala Daerah membuat insititusi militer tersebut rawan disusupi kepentingan politik dari calon tertentu. Padahal, TNI merupakan sebuah institusi yang harus netral terhadap kepentingan politik.
Terkait hal itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta semua anggotanya untuk tetap bersikap netral dalam penyelenggaraan pilkada. Hal itu dalam rangka menjaga suasana kondusif di masyarakat. Selain itu, menurutnya, TNI juga harus tetap berpihak pada keamanan.
"Makanya, kalau ada anggota TNI yang bersikap tidak netral, maka akan kami (lakukan) penyidikan, penyelidikan, lalu kami beri sanksi hukum bagi yang melanggar," kata Gatot saat mengunjungi makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur, Selasa 27 September 2016.
Jenderal Gatot meminta partisipasi masyarakat untuk menjaga netralitas TNI di pilkada. Caranya, dengan segera melapor apabila menemukan adanya indikasi pelanggaran tersebut.
Namun, hal itu juga harus didasarkan pada fakta sebenarnya. Tidak hanya asal tuduh, atau berdasarkan tudingan semata.
"Jadi jangan hanya karena rambutnya cepak lalu dilaporkan. Tapi juga harus ada identitasnya. Baru nanti akan kita lakukan proses selanjutnya," ujar Gatot.
(ren)