Cegah Banjir Susulan Garut, Kementerian PU Perbaiki Tanggul

Menteri PUPERA Basuki Hadimuljono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bertolak ke lokasi banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu 22 September 2016. Menteri Basuki akan melakukan rapat koordinasi lapangan bersama Bupati Garut, Rudy Gunawan di Kantor PDAM Garut, yang dijadikan posko Kementerian PUPR.

Paten, Gerak Cepat Jenderal Kopassus Terobos Wilayah Bencana di Garut

Seperti diketahui, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri meluap, dan mengakibatkan banjir bandang di beberapa wilayah di Kabupaten Garut. Akibat derasnya aliran air, tanggul sepanjang 250 meter di Desa Paminggir, Kabupaten Garut jebol.

Untuk penanganan darurat bencana banjir bandang sungai Cimanuk, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR hari ini akan segera melakukan pemasangan bronjong di tanggul yang rusak akibat limpasan.

Banjir Bandang Rusak Jembatan di Garut, Warga Sekampung Terisolir

Selain penanganan darurat tersebut, Direktur Jenderal SDA, Imam Santoso mengatakan bahwa pihaknya juga menyiapkan alat berat yang siap dimobilisasi bila dibutuhkan.

"Kita siapkan empat alat berat berupa satu longarm dan tiga backhoe excavator dan akan dipasang bronjong untuk penanganan darurat, untuk memproteksi (apabila) hujan besar, karena disini pemukiman padat. Nanti akan kita lakukan penanganan permanen," kata Imam di lokasi bencana, Garut sebagaimana dikutip dalam siaran persnya, Kamis 22 September 2016.

2 Nelayan Ditemukan Selamat Usai Terseret Banjir Bandang Garut Selatan

Alat berat tersebut, akan didatangkan dari lokasi paket pekerjaan terdekat, sehingga apabila kondisi memungkinkan dapat dengan cepat diturunkan.

Imam menjelaskan, curah hujan yang terjadi di wilayah Garut dan sekitarnya memang cukup tinggi, sehingga debet air yang mengalir cukup deras. Di sisi lain, di hulu Sungai Cimanuk terdapat Bendung Copong, dengan desain banjir ulangan 100 tahun, atau Q 100 tahunan untuk aliran air sebesar 740 meter kubik (m3) per detik.

Sementara itu, yang terjadi kemarin, kata dia, aliran air mencapai 1.140 m3 per detik, karena intensitas curah hujan yang tinggi, yaitu 255 milimeter dari sore hingga tengah malam. Hal itu menyebabkan air melimpas ke hilir sangat besar.

"Kita memang mendesain tanggul sungai itu pada kapasitas tertentu," tutur Imam.

Sebagai perbandingan, Imam mengatakan bahwa curah hujan yang terjadi pada saat banjir Jakarta pada 2013 adalah 180 mm. Sedangkan ukuran curah hujan normal adalah 0-25 mm, sedang 25-50 mm, dan 50-100 itu sudah masuk kategori tinggi.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimancis, Mochamad Mazid mengatakan, kerusakan infrastruktur SDA yang baru teridentifikasi adalah rusaknya tanggul sepanjang 250 meter tersebut, selanjutnya masih menunggu surutnya banjir untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Identifikasi kerusakan dan penanganan lainnya akan menunggu  sampai kondisi surut, sejak pukul 7 pagi hari ini, diketahui bahwa kondisi sudah berangsur surut  dan teridentifikasi bahwa di bendung Copong tidak ada kerusakan dan di hilirnya ada gerusan," tutur Mazid. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya