100 Rumah Hilang, 300 Rusak Akibat Banjir Bandang di Garut

Rumah warga di Kabupaten Garut yang terkena banjir bandang. Hingga Rabu (21/9/2016), dilaporkan ada 18 warga tewas akibat bencana tersebut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id – Pemerintah Kabupaten Garut bersama tim gabungan terus berupaya untuk melakukan evakuasi terhadap korban banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 21 September 2016 dini hari.

Paten, Gerak Cepat Jenderal Kopassus Terobos Wilayah Bencana di Garut

Ribuan warga terdampak akibat kejadian ini. Sementara dari pendataan awal, sebanyak 400 rumah warga terkena dampak banjir ini. Pendataan tentang kerugian harta benda segera dilakukan setelah penanganan terhadap korban selesai.

"Harta benda masih dihitung. Dari pendataan awal, 400 rumah terdampak. 100 rumah hilang dan 300 rumah rusak berat dan ringan," kata Rudy Gunawan, Rabu, 21 September 2016.

Banjir Bandang Rusak Jembatan di Garut, Warga Sekampung Terisolir

Bencana banjir di Kabupaten Garut terjadi akibat luapan air Sungai Cimanuk setelah hujan lebat yang terjadi sejak Selasa kemarin. Akibat hujan deras dengan intensitas yang cukup lama membuat Sungai Cimanuk tidak mampu menampung beban air yang ada.

"Banjir 8 sampai 10 meter, melebihi daya tampung Sungai Cimanuk yang hanya 6 meter," katanya.

2 Nelayan Ditemukan Selamat Usai Terseret Banjir Bandang Garut Selatan

Ditambahkan Rudy, saat ini langkah evakuasi terus dilakukan tim gabungan. Terutama bagi warga yang kehilangan rumah dan harta benda. Dari pendataan yang dilakukan tim gabungan, sebanyak 20 orang ditemukan meninggal dan 16 orang masih dalam pencarian.

"Kami sedang menunggu laporan terbaru lagi," katanya.

Rudy Gunawan meminta warga menghindari bukit dan daerah rawan, terutama saat turun hujan untuk menghindari adanya korban jiwa karena potensi tanah longsor masih bisa terjadi. Hujan masih akan terus turun dalam beberapa hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya