Wiranto: Soal Tragedi 1965, Saya akan Selesaikan

Ilustrasi/Korban tragedi 1965
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto memastikan akan menuntaskan penyelesaian kasus di . Menurutnya masalah itu terus dibahas dan akan melibatkan banyak pihak.

Perintah Jaksa Agung, Ambil Langkah Cepat Kasus Pelanggaran HAM Berat

"Semua (laporan) digarap. Orang-orang mengatakan, Pak Wiranto nanti enggak akan menyelesaikan itu. Saya akan menyelesaikan, saya jamin," ujar Wiranto di DPR, Rabu, 14 September 2016.

Namun demikian, Wiranto berharap penyelesaian kasus tidak akan menimbulkan masalah baru. Sejauh ini, ia mengklaim dalam proses penyelesaiannya juga akan melibatkan pakar, ahli hukum dan lembaga masyarakat seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Di DPR, Komnas HAM Lapor Update Kematian 6 Laskar FPI

"Tapi perlu dicatat jangan sampai kita dalam menyelesaikan itu () saling menuduh, jangan sampai juga kita kembali melakukan satu langkah-langkah yang ada keberpihakan. Ini kan pemerintah sekarang," katanya.

merupakan peristiwa kemanusiaan yang terjadi pada bulan September 1965 di Indonesia. Disebutkan ada 1,5 juta orang dibantai secara massal oleh militer. Penyebabnya, mereka dituding sebagai kelompok prokomunis.

Aktivis KNPI Kenang Sosok Isa Hasanda, Pelukis Lekra Tapol Orde Baru

Tak cuma dibunuh, ribuan orang pun ditangkap paksa lalu dibuang ke pulau pengasingan. Bertahun-tahun tanpa alasan jelas dan tanpa melalui jalur persidangan. Penyiksaan dan kekerasan masa itu membuat siapa pun yang pernah terlibat bergidik ngeri.

Hingga kini tidak jelas dan tak terungkap siapa yang harus bertanggungjawab atas kematian dan tindak kekerasan militer tersebut. Dalih prokomunis pun dianggap menjadi dasar pijak bahwa pembantaian itu sah dan legal di mata penegak hukum.

Aksi kemanusian untuk muslim Uighur. (Foto ilustrasi).

Dokumen Soal Uighur Bocor, HMI Singgung Pelanggaran HAM

Dokumen tersebut dinilai semakin menunjukkan bukti-bukti adanya pelanggaran HAM berat terhadap muslim Uighur di Xinjiang China.

img_title
VIVA.co.id
6 Desember 2021