Kapolri: 160 Ton Bahan Peledak Masuk dari Malaysia

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan
Sumber :
  • Danar Dono

VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Tito Karnavian, ikut memantau kasus penyelundupan bahan peledak berupa ammonium nitrat seberat 160 ton. Bahan peledak itu digunakan untuk menangkap hasil laut di Perairan Indonesia.

Kasus Pungli, Kejati Banten Sita Rp1,1 Miliar dari Bea Cukai Soetta

"Untuk kasus ammonium ini jadi pastinya jadi perhatian kami, karena ini bahan peledak. Kalau dicampur dengan belerang dan arang bisa jadi black powder/bahan peledak. Ini bisa jadi bom ikan, dan menghancurkan terumbu karang," kata Tito di Terminal Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 13 September 2016.

Petugas Bea dan Cukai bersama polisi sita 160 ton amonium nitrat

Rokok Ilegal Senilai Rp6,6 Miliar Disita Bea Cukai Aceh

Tito mengakui bahwa tahun ini sudah ada tiga kapal berisi ammonium dari Malaysia yang ditangkap di sekitar pantai timur Sumatera. Bahan peledak dibawa KM Harapan Kita, KM Ridho Ilahi dan KM Hikmah Jaya. Masing masing 51.250kg, 57.725 kg dan 57.500 kg.

"Tahun ini kita sudah 3 kali tangkap kapal dari Malaysia dan masuk ke perairan pantai Timur Sumatera. Itu yang membuat laut kita hancur," katanya.

CHT Sudah Naik Harga Rokok Tetap Sama, Begini Kata Bea Cukai

Jaringan penyelundup tersebut mendapatkan bahan peledak dari pasar ilegal, dan masuk melalui perairan timur Indonesia. Tepatnya di Sulteng, Sulsel, Flores, Sumbawa, bahkan sampai Raja Ampat, Papua.

"Mereka dapat bahan peledak yang ada di black market. Kita lihat ini ada jaringan yang bermain, masuk melalui pantai timur. Nanti suplainya, ke bagian timur," kata Tito.

Setelah melakukan pengembangan, pihaknya berhasil menangkap dua jaringan yang melakukan penyelundupan tersebut. Seorang importir berinisial YS juga sudah diamankan oleh Mabes Polri.

"Setelah kita kembangkan, di Sulteng sudah kita ditangkap supliernya, Tanjung Pinang sudah ditangkap. Di Sulsel akan kita kembangkan, Flores dan Papua, jaringan yang sudah ditangkap dua orang," katanya.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya