Mengenang 12 Tahun Tragedi Bom Kuningan

Seorang polisi bersenjata tengah berjaga di depan suatu Kedutaan Besar negara sahabat di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Renne Kawilarang

VIVA.co.id – Ledakan bom terjadi di depan kedutaan besar (Kedubes) Australia, di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, terjadi pada 9 September 2004. Hari ini, 9 September 2016, tepat 12 tahun setelah kejadian itu.

Istrinya Tewas, Korban Maafkan Bomber Kedubes Australia Jakarta

Saat itu, sekitar pukul 10.30 WIB, sebuah bom mobil meledak di depan Kedubes Australia. Setidaknya sembilan orang meninggal dan ratusan orang mengalami luka-luka. Mereka yang meninggal adalah para satpam kedubes, pemohon visa, staf kedubes dan warga sekitar.

Peristiwa pengeboman yang dikenal dengan sebutan Bom Kuningan itu termasuk aksi terorisme besar di negeri ini. Sebelumnya, ledakan bom terjadi di Bali pada 2002 dan di hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta, pada 2003.

6 Fakta Sejarah di Indonesia Sepanjang September, Nomor Terakhir Kelam

Aksi bom Kuningan itu diyakini merupakan bom bunuh diri, dengan 'pengantin', julukan bagi pelaku bom bunuh diri, bernama Heri Kurniawan alias Heri Golun.

Polisi menangkap empat orang yang diduga pelaku kejadian ini pada 5 November 2004. Mereka adalah Rois, Ahmad Hasan, Apuy, dan Sogir alias Abdul Fatah di Kampung Kaum, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Wacana Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem akan Picu Ancaman

Selanjutnya, Rois dijatuhi vonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 13 September 2005. Sehari kemudian, Hasan dijatuhi vonis hukuman mati.

Iwan bersama dua anaknya bertemu dengan pelaku pengeboman, terpidana mati di Nusakambangan. - BBC

Korban Bom Teror Kedubes Australia 2004: Mengapa Saya Maafkan Pelaku

Iwan akhirnya bertemu dengan pelaku, terpidana mati di Nusakambangan

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2020