Megawati Sindir Pejabat Naik Haji Pakai Uang Gratifikasi

Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri, menyinggung kepala daerah yang menunaikan ibadah haji menggunakan dana hasil gratifikasi. Menurutnya, rukun Islam itu wajib ditunaikan dengan syarat kemampuan. Maka ketika belum mampu secara ekonomi, tak perlu memaksakan diri dengan mengambil jalan pintas dan menyalahgunakan jabatan untuk mengumpulkan gratifikasi.

Gibran Sebut "Presidential Club" untuk Wadahi Masukan dari Sesepuh dan Mantan Pemimpin

"Yang katanya gratifikasi naik haji. Kalau belum bisa ya enggak apa-apalah," ujar Megawati pada Pelantikan Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia masa bakti 2016-2020, di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro No.58, Jakarta Pusat.

Pada pidatonya di acara bertema 'Menghadirkan Wajah Islam yang Ramah Dalam Bingkai Keindonesiaan' itu, Mega tidak menyebut kepala daerah yang dimaksud. Namun Presiden kelima RI ini menjadikannya sebagai peringatan bagi masyarakat umum.

Prabowo Punya Ide Bentuk "Presidential Club" sejak 2014, Kata Petinggi Gerindra

"Dari langit yang terlihat, masih ada langit yang tak terlihat," katanya.

Terkait hal ini, kemungkinan Megawati merujuk pada kasus yang baru saja ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. Lembaga itu pada Minggu, 4 September 2016, , pada acara syukuran keberangkatan ibadah haji. 

"Presidential Club" yang Digagas Prabowo Jembatani Presiden Terdahulu, Menurut Pengamat

KPK menduga Yan Anton menerima uang suap sebagai ijon proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin. Uang itu diduga digunakan Yan Anton untuk berangkat haji bersama istrinya.

Prabowo Sarapan Bareng Jokowi di Istana Negara

Respons Jokowi Disebut Dorong Prabowo Supaya Bertemu Megawati

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya melemparkan senyum menanggapi soal rencana pertemuan Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawa

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024