Budi Gunawan Dinilai Akan Membawa Keseimbangan di BIN

Wakil Kepala Kepolisian RI, Komjen Pol Budi Gunawan.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi mengajukan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso. Nama Komjen Budi Gunawan sudah diserahkan Presiden untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR RI.

Susunan Pengurus Dewan Masjid Indonesia 2017-2022

Menurut Pengamat Pertahanan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Muradi, penunjukkan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN oleh Presiden Jokowi sudah tepat. Budi Gunawan telah memenuhi kualifikasi sebagai Kepala BIN. Budi disebutnya spesialisasi tata kelola manajemen.

"Baik saat menjadi Kapolda Bali, Kapolda Jambi dan sebagainya dia konsisten melakukan tata kelola sumber daya manusia. BIN butuh sosok yang seperti itu," kata Muradi saat dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Jumat 2 September 2016.

Kepala BIN Jadi Dewan Pakar Masjid Indonesia

Muradi meyakini penunjukkan Budi oleh Presiden Jokowi lantaran kinerja BIN sampai saat ini dinilai belum optimal. Hal itu disebabkan tata kelola SDM di BIN belum cukup baik.

"Pak BG (Budi Gunawan) dianggap cukup mampu oleh Presiden menjadi jembatan menata kelola BIN. Pak BG ini menjadi pijakan yang baik untuk presiden," ungkapnya.

Harta Kekayaan Budi Gunawan TigaTahun Lalu Rp22,6 Miliar

Kata dia, Budi laik ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Kepala BIN karena diyakini bisa memberi perimbangan komposisi di internal BIN. Sebab di tubuh institusi BIN mayoritas berlatar belakang militer.

"BIN menurut saya enggak seimbang. BIN yang diisi anggota berlatar militer, sipil dan Polri, lebih banyak yang militer. Saya pikir dengan penunjukkan Pak BG cukup ada perimbangan yang baik. Keseimbangan ini bisa menjadi harapan baru untuk menjadi mata dan hati presiden," katanya.

Sementara itu, Peneliti dan Pengamat Intelijen, Wawan Hari Purwanto menilai Presiden Joko Widodo sudah mendapat masukan-masukan dari berbagai pihak, sampai akhirnya menunjuk Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Karena itu, menurut Wawan, pro kontra sudah selesai di badan pertimbangan.

"Ketengangan-ketengannya sudah selesai, sehingga Presiden bisa memutuskan beliau (Budi Gunawan) ditunjuk sebagai Kepala BIN," kata Wawan berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat, 2 September 2016.

Dia juga memprediksi internal BIN akan ada rotasi, seiring pergantian kepala tersebut. Sehingga, tekan Wawa, semua akan ditempatkan sesuai tupoksinya.

"Pro kontra di internal BIN juga pasti ada, kendala juga begitu, tapi kan sudah ketok palu (Presiden Jokowi sudah memutuskan) tentu akan loyal ke bawahnya juga," kata mantan Staf Ahli Wakil Presiden Bidang Keamanan dan Kewilayahan itu.

Dimintai tepat tidaknya menunjuk Budi Gunawan yang notabene berasal dari unsur Polri, mengingat kasus terorisme sedang marak terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia, Wawan tak mau berspekulasi. Yang pasti, penunjukan Budi Gunawan akan memudahkan koordinasi dengan Detasemen Khusus 88 Polri yang khusus menangani tindak pidana terorisme.

"Akan mudah berkoordinasi dengan Densus untuk pemberantasan terorisme, tapi di sisi TNI juga bisa koordinasi. Ini lagipula bukan yang pertama kali dari Kepolisian menjadi Kepala BIN," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya