Rusuh Meranti, Kapolri Minta 3 Polisi Diproses

Ilustrasi/personel polisi melakukan penyisiran kampung setelah bentrokan warga.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Herliyanto

VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah menginstruksikan agar tiga polisi yang kini ditahan terkait kasus kerusuhan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, diproses hukum. Bentrok antara warga dengan polisi di Meranti ini berakhir pembakaran kantor Mapolres setempat.

Mencekam, Desa di Banyuwangi Jadi Medan Perang 2 Perguruan Silat

Tito menyesalkan, sampai ada bentrokan antara aparat kepolisian dengan rakyat tersebut.

"Sekarang tinggal penegakan hukum, penegakan hukum terutama kepada anggota. Ada tiga anggota yang ditahan saya sudah perintahkan lakukan proses hukum termasuk hukum pidana terhadap ketiga anggota itu," kata Tito, usai mengantar Presiden Joko Widodo ke agenda KTT G-20 China, di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Jumat 2 September 2016.

Bentrok Perguruan Silat di Banyuwangi, 1 Tewas Belasan Luka-luka

Menurut Tito, suasana di lokasi kejadian paska kerusuhan 25 Agustus lalu sudah berangsur kondusif. Dia menyebut Mapolres yang sempat dibakar dalam kerusuhan tersebut sudah diperbaiki. "Kapolda sudah ke sana bersama Danrem, Pak Gubernur semua situasi sudah kondusif di sana kemudian perbaikan kantor juga sudah," kata dia.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan di Meranti, dipicu kematian anggota polisi, Brigadir Adil S. Tambunan, yang tewas ditikam Apri Adi Pratama (24). Apri merupakan pegawai honorer Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Polisi Sebut Simpatisan Habib Rizieq Ceburkan Kendaraan Anggota

Perseteruan keduanya dipicu masalah asmara. Apri melihat Brigadir Adil bersama kekasihnya di Hotel Furama Selatpanjang. Perkelahian terjadi di parkiran hotel. Apri menikam Brigadir Adil dengan pisau sebanyak lima tusukan di bagian dada dan tempat lain. Akibatnya, nyawa Brigadir Adil tak dapat diselamatkan.

Jajaran Polres Meranti, kemudian melakukan pengejaran terhadap Apri. Tak lama berselang, polisi mengendus tempat pelarian Apri.

Saat ditangkap aparat, Apri berusaha melawan menggunakan sebuah badik. Polisi kemudian melumpuhkan Apri dengan timah panas, setelah diberi tembakan peringatan. Ia sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun, akhirnya Apri juga tewas.

Ratusan warga yang tak terima dengan kematian Apri di tangan aparat, mendatangi Markas Polres Meranti. Mereka mempertanyakan kematian Apri. Bentrok pun tak terelakkan. Warga melempari kantor Polres dengan batu dan sejumlah benda lain. Satu orang meninggal dunia.

Guna menindaklanjuti bentrokan dengan penyerangan Mapolres Meranti, Mabes Polri dan Propam Polda Riau, melakukan pemeriksaan terhadap Kasat Rekrim Polres Meranti beserta 14 anak buahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya