OPM Akui Tembak Mati Operator Alat Berat di Papua

Pasukan Organisasi Papua Merdeka dengan bendera mereka/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Banjir Ambarita

VIVA.co.id - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim bertanggung jawab atas kematian Simon Tarukbaleu, seorang operator alat berat, setelah ditembak pada Senin, 22 Agustus 2016. 

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

Kelompok OPM pimpinan Puron Okinan Wena dan Enden Wanimbo mengakui bahwa pasukannya yang menembak mati Simon di Desa Kome, Distrik Malagaineri, Lany Jaya, Papua. Puron berterus terang mencurigai Simon sebagai prajurit TNI yang menyamar atau informan aparat.

"Ya, betul, yang tembak pekerja pembangunan jalan adalah pasukan saya sebanyak empat orang," kata Puron dihubungi melalui telepon selulernya pada Rabu, 31 Agustus 2016.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Puron dan pasukannya mengaku mengenal setiap orang, termasuk pekerja operator alat berat untuk pembangunan jalan di kawasan Lany Jaya. Namun Simon orang baru yang tak dikenal. “Jadi kami duga dia musuh, yakni anggota tentara, yang sedang mencari informasi. Bahkan saat ditanyai, dia juga tidak menjawab, sehingga dieksekusi.”

OPM mempersilakan siapa saja yang mau melaksanakan pembangunan untuk masuk ke Lany Jaya, kecuali tentara. Mereka menganggap TNI adalah musuh OPM.

Youtuber Bobon Santoso Mau Jual Alphard Demi Kasih Makan Orang Papua

Puron bahkan terang-terangan menyebut identitas pasukannya yang menembak mati Simon, yaitu Jamdua Tabuni. Memang ada empat pasukan yang mendatangi lokasi namun hanya Jamdua yang mengeksekusi Simon dengan senjata laras panjang AK47.

Dia menanggapi juga sikap Bupati Lany Jaya, Befa Jigibalon, yang mengutuk penembakan itu sehingga menghentikan proses pembangunan jalan. Dia tak keberatan pembangunan dihentikan dan menekankan bahwa TNI tak boleh masuk wilayahnya.

Puron Wenda juga menyatakan sikap siap berperang dengan aparat keamanan. "Semua jenis senjata kami punya. Kami selalu siap tempur dengan Indonesia," katanya. 

Aksi penembakan terhadap Simon terjadi saat sedang melaksanakan pekerjaan jalan. Empat anggota OPM pimpinan Puron Wenda kemudian mendatangi lokasi dan sempat menanyai korban. Setelah itu, korban ditembak di bagian kepala dan dada hingga menembus rusuk kiri dan tewas di tempat. Para pelaku tidak mengganggu karyawan lain dan kembali masuk ke hutan setelah mengeksekusi Simon. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya