- VIVA.co.id / Agus Rahmat
VIVA.co.id - Istana tak membantah beberapa hari belakangan ada keresahan publik terkait kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty yang sudah berjalan. Bahkan kini menjadi viral, kalau program yang digagas Presiden Joko Widodo, justru menarget masyarakat kecil.
"Memang ada pertanyaan yang seharusnya segera dijawab di kalangan Dirjen Pajak maupun di kalangan Kementerian Keuangan yang berkaitan dengan apa yang beredar di viral," kata Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, di Istana Negara, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2016.
Pramono mengatakan, semangat tax amnesty adalah untuk warga negara yang selama ini tidak membayar pajak.
"Bukan yang sudah tertib membayar pajak lalu kemudian dikejar-kejar. Atau juga yang katakanlah ininya kecil tapi karena kealpaan kelupaan," ujarnya menambahkan.
Menurut dia, tax amnesty yang dimaksud oleh pemerintah adalah aset-aset besar yang ada di luar negeri yang dimiliki warga Indonesia, bisa diupayakan ditarik ke dalam negeri.
"Semangatnya adalah bagaimana dana-dana di luar negeri dalam bentuk aset, atau dalam bentuk uang itu bisa segera kembali dan digunakan untuk membangun negeri ini," kata Pramono.
Dengan begitu, ekonomi Indoensia akan sehat. Mengingat ada dana yang besar yang bisa digunakan untuk pembangunan. Oleh karena masalah ini sudah meresahkan, Pramono menjanjikan bahwa Presiden Jokowi akan segera menyikapi ini agar tidak merugikan masyarakat kecil.
"Presiden akan segera meminta Kementerian Keuangan dan Dirjen Pajak untuk menjelaskan keresahan ini jangan sampai kemana-mana. Soalnya ini kan viral orang, di framing orang," kata politikus senior PDIP itu.
Sementara pemerintah, masih berharap hingga Desember 2016 ini, dana yang masuk semakin besar.
"Sekali lagi semangat utama dari tax amnesty ini adalah bagaimana dana-dana besar yang ada di luar baik repatriasi maupun deklarasi bisa masuk ke dalam."
(mus)