VIVA.co.id – Seorang pria yang belum diketahui identitasnya diduga melakukan percobaan pencabulan kepada IH, bocah sembilan tahun yang tinggal di Kawasan Jambangan, Surabaya, Jawa Timur. Kasus ini masih diselidiki oleh Kepolisian setempat.
Kejadian percobaan cabul itu terjadi pada Rabu siang, 24 Agustus 2016. Waktu itu, IH baru saja pulang sekolah berjalan melewati gang menuju rumahnya. Di tengah perjalanan, bocah perempuan yang masih duduk di kelas dua Sekolah Dasar (SD) itu dihampiri oleh pria yang mengendarai sepeda motor berwarna putih.
Kepada korban, pria itu menanyakan alamat rumah di sekitar kampung korban. "Orangnya (pelaku) lalu mengajak anak saya ikut naik sepeda motor untuk menunjukkan jalan ke alamat rumah yang ditanyakan," kata I (38 tahun), ibu korban saat ditemui di rumahnya di Jambangan, Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu 28 Agustus 2016.
Korban lalu mau diajak pelaku. Sesampai di sebuah masjid, pelaku berhenti dengan alasan ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil. Anehnya, korban juga diajak ke kamar mandi.
"Anak saya dipaksa dan diancam jangan berteriak," kata I menirukan cerita korban.
Korban kemudian menjerit lalu berlari ke rumahnya. Ia bercerita kepada ibunya. Ayah korban yang mendengar kabar itu buru-buru pulang dari tempat kerjanya.
"Ayah mencari orang itu di sekitar masjid sambil teriak 'mana orang yang berani mengganggu anak saya'," ujar IH.
Mendengar teriakan ayah korban, seorang pria mengendarai motor putih langsung pergi dengan kecepatan tinggi. Diduga pria itulah pelakunya.
"Orangnya katanya sering jalan di kampung sini, sepedanya matic putih, masih muda," kata I.
Di lokasi, petugas Kepolisian Sektor Jambangan terlihat sedang menggali informasi terkait kasus itu.
"Kata warga pelaku sering terlihat di kampung sini. Katanya pelaku mengalami kelainan," kata seorang polisi di lokasi.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Jambangan, Ajun Komisaris Polisi Mulyono, membenarkan adanya kasus percobaan cabul tersebut.
"Anggota sudah melakukan penyelidikan di lokasi, sudah meminta keterangan saksi, termasuk korban," ujar Mulyono.
