Kepulangan 177 Jemaah Haji di Filipina Belum Jelas

Sebagian calon jemaah haji Indonesia yang gagal berangkat dari Filipina.
Sumber :
  • Kemlu RI

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, belum bisa memastikan kepulangan 177 calon jemaah haji di Manila, Filipina, yang menjadi korban penipuan sejumlah biro perjalanan. 

Rusia Invasi Tetangganya, Ridwan Kamil Monitor Warga Jabar di Ukraina

"Belum tahu, saya belum bisa mengatakan kapan, atau tanggalnya tapi prinsip secepat mungkin itu kita pakai, tetapi mungkin ada keperluan buat kita mendapat informasi selengkap mungkin dari WNI (Warga Negara Indonesia) tersebut," kata Retno di Gedung H, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu malam, 28 Agustus 2016.

Namun ia memastikan seluruh jemaah haji sudah berada di bawah perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila. Hal tersebut sudah dilakukan sejak Jumat, dan dilakukan dalam dua kali  hingga seluruh WNI kini sudah aman di KBRI Manila.

Pemerintah RI Kecam Tindakan Rusia yang Melanggar Teritori Ukraina

"Jumat kemarin, malam hari, 39 sisanya sudah dapat dipindahkan ke KBRI Manila. Seluruh WNI, berjumlah 177 saat ini sudah berada di KBRI Manila. Kondisi mereka baik," katanya.

Maka kini pihaknya sedang mengusut bagaimana insiden itu bisa terjadi. Menlu juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Kementerian Hukum dan HAM.

Belasan Negara Minta Warganya Tinggalkan Ukraina, WNI Aman

"Kejadian ini bukan pertama kali, berusaha mencegah di masa mendatang. Perlukan info yang cukup komplet," ujarnya.

Pada Jumat, 19 Agustus 2016, 177 calon jemaah haji Indonesia ditangkap di Bandara Internasional Ninoy Aquino setelah ketahuan menggunakan paspor Filipina. Petugas mencurigai mereka karena tidak bisa berbahasa Tagalog atau bahasa setempat dan hanya berbicara dalam bahasa Inggris.

Gedung administrasi regional di Kharkiv, Ukraina, hancur dirudal Rusia

Indonesia Tetap Bersikap Bebas Aktif Soal Konflik Rusia-Ukraina

Kementerian Luar Negeri RI menegaskan, sikap bebas aktif dalam konflik Rusia-Ukraina ini berarti tidak memihak pada negara-negara tertentu.

img_title
VIVA.co.id
12 Maret 2022