Siapa Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Santo Yosep?

Ilustrasi penangkapan terduga teroris
Sumber :
  • vstory

VIVA.co.id – Pelaku bom medan masih menjalani pemeriksaan usai percobaan bom bunuh dirinya yang dilakukan di Gereja Santo Yosep Medan Sumatera Utara, Minggu, 28 Agustus 2016.

72 Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI

Pemuda yang diduga masih di bawah umur ini, menyerang pastor saat bom yang dibawanya di dalam tas ransel gagal meledak di dalam gereja. Sejauh ini, kepolisian masih mendalami pemeriksaan intensif terhadap lelaki yang tinggal di Jalan Gagak Hitam, Gang Sehati, Kelurahan Tanjung Sari, Kota Medan tersebut..

Dari pengakuan sejumlah tetangga, pelaku dikenal sebagai anak yang baik. Sehingga banyak tetangga tidak menyangka jika pelaku merencanakan percobaan bom bunuh diri di Gereja Santo Yosep Medan.

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

"Tak menyangka pelaku seperti itu, anak baik dan sering salat dia," ujas Siagian, tetangga dari pelaku kepada VIVA.co.id, Minggu.

Menurutnya, pelaku merupakan remaja seperti biasa. Ia baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas di salah satu SMA Negeri di Koda Medan. Diketahui, pelaku merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. 

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

"Dia anak paling kecil, mereka anaknya tiga orang. Dua laki-laki dan seorang perempuan," ujarnya.

Dari pantauan VIVA.co.id di rumah orang tua pelaku. Rumah terkesan megah ini berwarna cat kuning dan berlantai dua. Kini rumah itu ramai oleh warga dan personel kepolisian yang melakukan penggeledahan.

Terlihat sejumlah personel kepolisian membawa sejumlah barang dari kediaman pelaku. Namun, belum diketahui apa isi di dalam bungkusan tersebut.

Percobaan bom bunuh diri yang dilakukan pelaku terjadi di Gereja Santo Yosep sekira pukul 08.00 WIB. Ia diketahui membawa ransel berisi bom rakitan.

Saat kejadian, diduga bom yang dibawa pelaku gagal meledak. Tasnya hanya mengeluarkan percikan api. Karena itu, pelaku pun mengeluarkan senjata tajam dan menyerang pastor yang bernama Albert Pandingan.

Jemaat pun panik, beberapa berhamburan dan lainnya berupaya menghentikan perbuatan pelaku. Beruntung bom tidak meledak dan pelaku pun berhasil dilumpuhkan lalu diserahkan ke polisi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya