Kereta Baru Ekonomi Bikinan Inka Diklaim Senyaman Eksekutif

Rangkaian kereta ekonomi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adib Ahsani

VIVA.co.id – PT Industri Kereta Api (PT Inka) meluncurkan kereta K3 untuk kelas ekonomi. Meski akan dioperasikan untuk kelas ekonomi, kereta itu memiliki rasa eksekutif, karena yang membedakan dengan kereta ekonomi adalah jumlah penumpang dalam satu kereta.

Lebih Nyaman, Segini Tarif Kereta Ekonomi New Generation dan Rutenya

Kereta baru itu diuji coba dijalankan dengan rute Madiun–Solo pada Jumat, 25 Agustus 2016. Uji coba itu sekaligus untuk mendapatkan sertifikat laik jalan dari Kementerian Perhubungan.

Direktur Produksi PT Inka, Hendri Hendratno Adji, menjelaskan bahwa kereta itu terdiri 11 rangkaian, yaitu delapan kereta penumpang, satu kereta pembangkit, satu kereta makan, dan satu kereta khusus untuk penyandang disabilita.

BRI Jalin Sinergi dengan KAI dan dalam Fasilitas Notional Pooling

“Ini adalah rangkaian kereta kedua yang sudah jadi, dari yang dipesan oleh PT KAI, dari tujuh rangkaian kereta pada tahun ini,” kata Adji kepada wartawan.

Sebanyak tujuh trainset dipesan PT KAI, diproduksi pada tahun 2016, dengan nilai kontrak sebesar Rp364 miliar. Sebanyak dua trainset lagi akan selesai pada September 2016.

Lewat Aplikasi Ini, KAI Kini Antar Jemput Penumpang Sampai Rumah

Kereta K3 terbaru itu, menurut Adji, diproduksi dengan memadukan konsep yang digagas PT Inka bersama PT KAI. Kereta K3 terbaru memuat 80 penumpang per gerbong, sedangkan kereta eksekutif berisi 50 penumpang per gerbong. Kereta K3 terbaru pun akan ada pelayan, sama seperti pada kereta eksekutif.

“(fasilitas) lainnya akan sama. Oleh karenanya, ini adalah kereta ekonomi rasa eksekutif,” ujar Adji.

Kereta K3 News Concept itu, kata Adji, lebih memanjakan penumpang kereta ekonomi, di antaranya, kursi yang lebih nyaman, dilengkapi fasilitas penyejuk ruangan (produksi PT Inka), bantalan roda kereta menggunakan tipe terbaru, dan laju kereta bisa mencapai hingga 120 kilometer per jam.

Dedi Hendrady, Ketua Tim Penguji Sarana PT KAI, mengungkapkan bahwa tes yang dilakukan ada dua jenis, yakni tes statis dan tes dinamis. “Tes statis sudah kita lakukan di workshop PT Inka, dan hari ini dilakukan tes statis,” katanya.

Tes dinamis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak kebocoran dan berfungsi atau tidak semua fasilitas di dalam kereta. “Tingkat kenyamanan kereta juga akan diketahui saat tes dinamis ini,” kata Dedi.

Secara mendetail, Anwar Taufiek Hidayat, Kepaal Sub Direktorat Kelaikan Direktorat Sarana Dirjen Kereta Api, menjelaskan dalam tes dinamis itu akan diketahui tingkat getaran kereta saat berjalan, tingkat kenyamanan, dan pengereman mendadak.

“Semua ada standarnya untuk mendapatkan serfikat kelaikan jalan, dan dalam empat belas hari hari, jika semua terpenuhi, sertifikat akan dikeluarkan,” kata Anwar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya