Dibilang Muka Ndeso, Jokowi Tertawa

Jokowi.
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVA.co.id - Walau berlangsung tertutup, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan puluhan budayawan di Galeri Nasional Jakarta, berlangsung akrab. Terdengar ketawa lepas dari ruangan di bagian belakang Galeri, tempat pertemuan hampir dua jam berlangsung.

Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi dengan Prabowo-Gibran di Istana

Hingga sekitar pukul 17.55 WIB, Presiden Joko Widodo keluar hendak meninggalkan lokasi. Sebelum beranjak, Presiden Jokowi sempat menceritakan pertemuan tertutup itu. Jokowi memang ingin buka-bukaan dengan para budayawan, sehingga tidak untuk konsumsi terbuka media.

Dalam pertemuan itu, para budayawan menyampaikan masukan hingga kritikan ala mereka. Keakraban terlihat, hingga menyebut Jokowi sebagai Presiden dengan muka ndeso.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

"Ya banyak ketawa, santai, ada yang menyampaikan. Tadi ada yang banyak ketawa, karena ada salah satu budayawan yang mengatakan saya katanya Presiden yang perilakunya paling ndeso dan wajahnya ndeso," kata Jokowi, usai pertemuan di Galeri Nasional Jakarta, Selasa 23 Agustus 2016.

Jokowi turut tertawa mendengar itu. Bahkan, banyak masukan-masukan yang penting baginya, untuk selanjutnya akan dipertimbangkan oleh dia. Seperti, membangun kebudayaan tidak hanya di wilayah perkotaan, tapi juga di daerah yang minim infrastruktur kebudayaannya.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

"Banyak sekali (masukan dari budayawan), ini coret-coretannya sampai seperti ini (menunjukkan kertas catatannya). Ya, misalnya masalah menumbuhkan kembali kesusastraan kita, kemudian menggiatkan kembali diplomasi budaya kita," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi mengatakan, selama ini fokus pembangunan infrastruktur fisik. Tetapi, jarang menyentuh infrastruktur lunak, yakni kebudayaan. Sehingga, fisik dan kebudayaan harus seimbang.

Pembangunan kebudayaan seperti apa, Jokowi meminta para budayawan ini untuk memberinya masukan. Sehingga, pertemuan seperti ini akan dirutinkan dua hingga tiga bulan sekali.

"Jangan kita terus bicara masalah ekonomi, politik, kita lupa bahwa ada sisi budaya yang juga harus kita perhatikan. Sehingga, ada kebijakan makro kebudayaan Indonesia. Ini yang akan kita rumuskan bersama-sama," jelas Jokowi.

Hadir sejumlah budayawan seperti di antaranya Radhar Panca Dahana, Sys NN, Arswendo Atmowiloto, Djaduk Ferianto, Ahmad Tohari, Butet Kartaradjasa, dan yang lainnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya