Lolos dari Abu Sayyaf, 2 WNI Belum Bisa Pulang

Muhammad Sofyan dikawal polisi Filipina setelah berhasil meloloskan diri dari Abu Sayyaf.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVA.co.id – Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengakui hingga saat ini pemerintah masih belum bisa memastikan kapan akan memulangkan dua sandera asal Indonesia yang sempat melarikan diri dari kelompok ekstremis Filipina, Abu Sayyaf.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

Menurutnya, pemulangan terhadap dua WNI itu menjadi terhambat karena dua orang WNI yang berhasil melarikan diri dari kelompok Abu Sayyaf itu kini masih menjalani proses pemeriksaan oleh Pemerintah Filipina.

"Pemerintah Filipina kan juga harus menanyakan kepada mereka terkait dengan Abu Sayyaf ini. Yang jelas ini terkait dengan jumlah keseluruhan bukan hanya yang dua orang ini saja kan," kata Fachir di Jakarta, Minggu 21 Agustus 2016.

Ternyata TNI Ikut Terlibat Selamatkan 4 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Ia menambahkan, dua WNI itu saat ini sudah didampingi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Filipina guna mempercepat proses pemulangan ke Tanah Air.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pihak keluarga agar bersabar sampai semua proses pemeriksaan selesai.

Anggota DPR Respons Penyelamatan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

"Yang perlu dipahami, penanganan kasus ini kita tidak sendiri akan tetapi dua negara. Jadi kita juga harus bisa memahami ketentuan-ketentuan negara setempat. Secepatnya setelah segala sesuatunya clear dua orang sandera asal Indonesia yang saat ini masih berada di Filipina akan dipulangkan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang WNI yang berhasil lolos dari kelompok bersenjata Abu Sayyaf itu adalah Sofyan dan Ismail. Dalam pelariannya, keduanya sempat terpisah. Saat itu, Sofyan diketahui berada di Zambuanga, sementara Ismail kini berada di Sulu.

Kendati demikian, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri sudah memastikan bahwa keduanya saat ini dalam keadaan sehat walafiat dan sudah dalam pengawasan Pemerintah Filipina dan KBRI Indonesia di Filipina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya