Sejumlah Ilmuwan dan Peneliti Raih Penghargaan Achmad Bakrie

Ketua Komite Olahraga Beladiri Indonesia, Anindra Ardiansyah Bakrie.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) kembali di gelar hari ini, Sabtu, 20 Agustus 2016. Penghargaan ini sebagai komitmen dalam berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini merupakan prinsip dan keteladanan Pendiri Kelompok Bakrie dalam mengingatkan agar selalu peduli dan bermanfaat bagi orang lain.

FOTO: Keluarga Besar Bakrie Ziarah ke Makam Achmad Bakrie

Ketua Umum OC PAB XIV/ 2016, A. Ardiansyah Bakrie mengatakan, penghargaan ini berisi Core Values Trimatra Bakrie yakni Keindonesiaan, Kemanfaatan dan Kebersamaan.

"Bekerja sama dengan Freedom Institute, Yayasan Achmad Bakrie tahun ini memberikan penghargaan kepada lima anak bangsa hasil kajian, pilahan dan pilihan Dewan Juri selama berbulan-bulan. Kembali, hal ini adalah untuk terus merangsang dan memotivasi anak bangsa guna menghadirkan karya – karya kreatif, inovatif dan inspiratif bagi generasi berikutnya,“ ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu, 20 Agustus 2016.

Aburizal Bakrie Harap Masjid Achmad Bakrie Lahirkan Generasi Religius

Penghargaan Achmad Bakrie yang diadakan sejak tahun 2013 merupakan tradisi penganugerahan yang dipersembahkan Yayasan Achmad Bakrie bekerja sama dengan Freedom Institute dan VIVA Group,  sebagai wujud apresiasi kepada tokoh – tokoh ilmuwan dan periset nasional atas segala pencapaiannya sehingga dinilai turut membangun kehidupan intelektual di Tanah Air, juga memberi inspirasi bagi bangsa Indonesia.

“Nama-nama Dewan Juri memang dirahasiakan. Sejak awal dilaksanakan, PAB merujuk pada pola-pola Penghargaan Nobel ,” kata Penasehat Komite PAB, Rizal Mallarangeng.

Penghargaan Achmad Bakrie Diharapkan Setara dengan Nobel

Kelima tokoh ilmuwan dan periset Penerima PABXIV tahun ini di antaranya, Mona Lohanda di bidang pemikiran sosial. Ketekunan dan pemikirannya memberi inspirasi sekaligus pelajaran bahwa kekayaan arsip-dokumen sejarah akan sia-sia, kecuali dipresentasikan dalam karya historiografi yang sarat makna dan pemahaman. "Sumbangsih dan dedikasinya meningkat secara signifikan peran arsip nasional republik Indonesia, bahkan juga bagi ilmuwan dunia," kata Ardi

Kedua, Afrizal Malna di bidang Kesusasteraan. Keberaniannya membangun arsitektur puisi, dengan atau tanpa manusia di dalamnya, serta gigihnya melakukan penjelajahan puisi Indonesia modern ke dalam kehidupan urban yang penuh kekerasan, kegilaan sekaligus kesunyian, melahirkan karya dengan tata bahasa visual dari sesuatu, yang diungkapkan melalui daya penalaran anak-anak sehingga terbebas dari politik pemaknaan orang dewasa.

Ketiga, penghargaan diberikan kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di bidang Kedokteran atau kesehatan. Sejarah membuktikan perannya bagi kesehatan masyarakat dan kemanusiaan umumnya. Sejarah juga mencatat prestasinya di tingkat dunia sejak 1929. "Di era modern, kiprahnya melampaui kemampuannya sebagai lembaga peneliti virus tropis, hingga peran strategis melalui keberhasilannya melakukan pemetaan dna bagi seluruh suku bangsa di indonesia dan beberapa etnis di asean," ujarnya menambahkan.

Keempat, Danny Hilman Natawidjaja dibidang Sains. Sumbangsih keilmuannya dalam riset gempa tektonik – dengan tiga merode yang diyakininya, telah membangun kesadaran bahwa pendekatan sains terhadap bencana alam merupakan keniscayaan bagi bangsa Indonesia yang hidup di tengah cincin api, agar peristiwa bencana yang nondeterministik ini dapat diprediksi dengan lebih baik guna meningkatkan kesiapsiagaan bencana tanpa menimbulkan kegaduhan besar.

Dan yang terakhir, Rino R. Mukti di bidang ilmuwan atau peneliti muda. Ia menyumbang secara nyata pada pemikiran energi masa depan melalui risetnya di bidang rekayasa pengembangan zeolit. Penelitiannya mengembangkan bahan berstruktur nano dan berpori, yang digunakan sebagai katalis untuk memproduksi petro dan derivat bahan bakar bio.

Ardi menuturkan, dengan penyelenggaraan acara ini, diharapkan selain merupakan kontribusi bagi bangsa dan negara, juga bagi kelima tokoh penerima, yakni orang - orang yang telah berdedikasi besar dengan menghadirkan karya – karya terbaik bagi masyarakat dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. "Ajang Bakrie Award ini sekaligus ingin memperkenalkan para tokoh hebat ini kepada khalayak luas sehingga menjadi contoh tauladan bagi putra - putri Indonesia lainnya," ujarnya.

Ardi menyebut, PAB merupakan wujud penghargaan terhadap karya – karya terbaik anak bangsa, khususnya kepada tokoh penerima penghargaan Bakrie Award beserta karya luar biasa yang telah disumbangkan bagi negeri kita tercinta, Indonesia.

Di sisi lain, penghargaan ini diharapkan mampu memberi inspirasi generasi muda selanjutnya. Penghargaan Achmad Bakrie ini juga diharapkan mampu memotivasi anak – anak bangsa untuk memberikan karya dan pikiran terbaik yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Ajang Bakrie Award ini tidak hanya menghibur, tetapi dapat menghadirkan acara yang berkelas serta kaya akan informasi yang mendidik. Dimeriahkan oleh artis – artis, seperti Once Mekel, Bunga Citra Lestari, Septian Dwi Cahyo, The Dance Company, dan Pengantar Minum Racun.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya